webnovel

Membuat Keributan (1)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Gu Qingmo sedari dulu selalu bersikap baik terhadap Gu Qingjiu. Walaupun mereka berdua tidak memiliki hubungan darah, namun dari kecil hubungan mereka berdua bahkan bisa dibilang lebih rukun, bila dibandingkan dengan hubungan kakak adik kandung yang lainnya. Ia sangat menyayangi Gu Qingjiu dan menganggapnya seperti adik kandungnya sendiri.

Gu Qingjiu memang kurang beruntung memiliki keluarga kandung yang membuangnya. Namun, sebenarnya ia adalah orang yang paling beruntung untuk memiliki keluarga angkat seperti keluarga Gu. Sekarang ini, ia hanya berharap agar Gu Qingmo dapat menerima keputusannya untuk mengikuti pelatihan militer.

Tepat ketika Gu Qingjiu baru saja selesai menjemur baju yang sudah dicucinya, terdengar bunyi pintu terbuka. Terlihat Yu Bao'er yang baru saja kembali ke asrama, "Qingjiu, kamu benar-benar mencuci baju?" tanyanya kemudian.

Yu Bao'er melihat sekeliling, ia menyadari bahwa di dalam asrama tidak ada orang lain selain Gu Qingjiu. Lagi-lagi ia memecah keheningan, "Qingjiu, kamu bilang 2 orang itu suka membicarakanku di belakang, ya? Ternyata mereka tiap hari kerjaannya hanya berkumpul dengan gadis-gadis lain dan bergosip saja." Katanya.

Gu Qingjiu hanya diam saja dan tidak merespon perkataan Yu Bao'er. Baginya, pertengkaran antar gadis-gadis ini adalah sesuatu hal yang membosankan. Hanya saja, ia menganggap Yu Bao'er adalah temannya, sehingga ia tidak dapat begitu saja tidak mempedulikan Yu Bao'er. Namun, mengenai kedua teman sekamarnya yang lain, ia sama sekali tidak peduli akan mereka berdua.

Setelah Gu Qingjiu selesai menjemur seragam militernya, terdengar kembali suara Yu Bao'er yang kali ini dengan nada yang terdengar sedikit manja dan kesal, akan Gu Qingjiu yang tidak menggubris perkataannya, "Qingjiu, aku berbicara denganmu, tapi kamu tidak ada reaksi apa-apa. Topik ini tampaknya membosankan bagimu ya?" ucapnya dengan kesal.

Gu Qingjiu segera menoleh dan menatap Yu Bao'er, lalu dengan sedikit tersenyum simpul ia berkata, "Bukan begitu. Hanya saja sebagian besar yang kamu ucapkan barusan, aku tidak mengerti dan tidak tahu harus menjawab apa." Katanya pada teman sekamarnya itu. Paling tidak, yang dikatakannya bukanlah suatu kebohongan, ia benar-benar tidak tahu bagaimana harus menanggapi perkataan Yu Bao'er.

Yu Bao'er melompat ke arah Gu Qingjiu dan menyentuh lengan temannya itu, "Makanya, kan sudah ku bilang, aku ingin membawamu jalan-jalan dan bermain di luar. Kalau kamu tidak ikut keluar, bagaimana kamu bisa mengenal orang-orang lain? Qingjiu, jangan terus mengurung diri di kamar. Ayo ikut aku bermain di luar." ajaknya.

Yu Bao'er adalah gadis yang begitu periang dan suka berada di keramaian. Karakternya yang terbuka itu sungguh berlawanan dengan Gu Qingjiu yang tertutup dan pendiam. Sebenarnya hal ini adalah sebuah keajaiban, bagaimana gadis itu dapat bergaul dengan baik dengannya.

Gu Qingjiu hanya membalas perkataan Yu Bao'er dengan sebuah senyum kecut yang terlukis di wajahnya. Matanya seolah menunjukkan bahwa ia sedang merasa tidak senang dan ada yang sedang mengganggu pikirannya. Hal ini lantas membuat Yu Bao'er merasa sedikit khawatir akan teman sekamarnya itu.

Terhadap Gu Qingjiu, sedari awal Yu Bao'er merasa bahwa gadis ini memiliki sesuatu sifat yang unik dan tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Dan lagi perawakan luarnya entah mengapa seolah menarik perhatian orang di sekitarnya. 

Kalau dilihat lebih teliti lagi, Gu Qingjiu sebenarnya cukup cantik, parasnya terlihat cantik dan lembut. Pipinya yang sedikit chubby pasti akan terlihat lebih cantik ketika ia lebih kurus nantinya. Yu Bao'er sendiri sangat menanti-nantikan saat dimana Gu Qingjiu kurus nantinya.

Tiba-tiba terdengar suara ribut-ribut dari seberang asrama Gu Qingjiu dan Yu Bao'er. Begitu mendengarnya, mereka berdua segera menengok untuk melihat ke arah asal suara tersebut. 

Di asrama seberang yang kebetulan masih berada di satu lantai yang sama dengan kamar Gu Qingjiu dan Yu Bao'er, terlihat dengan begitu jelas beberapa orang berkumpul di sana. Mereka saling menjambak dan mencakar, lalu mendorong dan memukul satu sama lain. Tampak pemandangan yang begitu mengerikan di seberang sana.

Begitu Yu Bao'er melihat pemandangan yang ada di depan matanya itu, ia pun dengan segera merasa bersemangat. "Wah ada yang berkelahi nih! Seru sekali! Jarang-jarang bisa melihat yang seperti ini!" ocehnya dengan penuh semangat.

Begitu selesai berbicara, tanpa menoleh ke arah Gu Qingjiu, Yu Bao'er segera melompat dan berlari ke luar. Ia berlari dengan sepenuh tenaga, sampai-sampai orang yang melihatnya akan mengira bahwa ia juga ikut serta dalam perkelahian itu.

Gu Qingjiu sebenarnya tidak tertarik akan hal-hal seperti ini. Namun, itu tidak berarti ia akan melewatkan melihat pertarungan yang sedang berlangsung di seberang sana. Sambil menunggu Yu Bao'er keluar, ia pun mengunci pintu kamarnya dan pergi melihat dari balkon. Sesampainya di balkon, ia melihat ada banyak juga para gadis-gadis lain yang terburu-buru berlari, ingin menuju ke asrama seberang...