webnovel

Masuk Kualifikasi

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Selanjutnya! Ngelamun apa sih?!" kata seseorang. Gu Qingjiu merasakan bahwa tubuhnya didorong oleh orang di belakangnya. Akhirnya, ia tersadar dari lamunannya, lalu menoleh, dan melihat seorang lelaki yang sedikit aneh berada tepat di belakangnya. Dengan segera, ia langsung mengucapkan kata maaf pada lelaki itu.

Lalu, Gu Qingjiu segera melangkahkan kakinya, untuk memasuki ruangan kelas tersebut. Ruangan kelas itu awalnya digunakan sebagai ruang kelas praktikum, dan kini telah berubah menjadi ruang seleksi yang begitu luas. Di dalam ruangan tersebut, terlihat 3 orang tentara yang duduk bersebelahan, mereka merupakan wakil dari militer daerah yang akan melakukan seleksi pada hari ini.

Terlihat seorang tentara wanita duduk di tengah, ia mengenakan kacamata, dan seragam militernya. Parasnya biasa saja, namun tercermin bahwa ia adalah seorang wanita yang pemberani dan tegas. Walaupun begitu, entah kenapa terlihat sekali, bahwa ia adalah seseorang yang agak sedikit kaku.

Ketika melihat Gu Qingjiu memasuki ruangan, matanya mengawasinya dalam diam. Murid biasa mungkin akan merasa takut padanya, namun tidak dengannnya. Ia terlihat memasuki ruangan itu dengan sangat tenang. Yang saat ini duduk di sebelah wanita itu adalah dua orang pria muda, yang satu sibuk melihat ke arah laptop yang berada di depannya, sedangkan yang satu lagi memiliki banyak kertas-kertas berisi data informasi yang ia butuhkan.

"Sebutkan nama!" Kata tentara wanita itu dengan datar dan dingin, namun Gu Qingjiu yang dengan tenang dan tidak gugup sedikit pun, ia langsung menjawab, "Gu Qingjiu."

Mendengar jawaban Gu Qingjiu, pria yang sibuk menatap layar laptop itu dengan cepat mencari data atas namanya. Sedangkan pria yang lain, terlihat mengambil datanya dari tumpukan kertas yang ada di depannya, lalu memberikannya pada tentara wanita itu. Gerakan mereka terlihat begitu cepat.

Tentara wanita itu hanya sekilas melihat data Gu Qingjiu, kemudian ia bertanya, "Dari kelas 3-4?" tanyanya. Saat itu, Gu Qingjiu menyadari satu reaksi yang muncul setelah tentara wanita itu melihat formulir miliknya. Ekspresi tentara wanita itu tampak heran, seolah ada sesuatu yang aneh yang telah ia temukan. Hal itu membuat jantung Gu Qingjiu seolah berhenti sejenak. Tetapi, dengan cepat tentara wanita itu kembali ke wajahnya yang semula. Dengan suara dingin dan datar, ia kembali bertanya, "Mengapa ingin jadi tentara?"

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan umum yang dilontarkan ketika sedang interview untuk mencari pekerjaan. Gu Qingjiu sejak awal telah memikirkan jawaban untuk pertanyaan semacam ini, lalu ia pun menjawab dengan tenang dan tegas, "Karena menjadi tentara adalah cita-cita saya. Dan saya ingin mewujudkannya." Paling tidak bagi dirinya yang sekarang, ini merupakan jawaban satu-satunya yang paling tepat.

Jawaban ini membuat tentara wanita yang awalnya terlihat begitu datar dan kaku itu, seketika menunjukkan wajah yang terkejut. Sebenarnya, jawaban ini adalah jawaban yang begitu pasaran, bahkan hampir setiap murid yang masuk akan menjawab dengan jawaban yang sama. Akan tetapi, beberapa dari murid-murid tersebut mengucapkannya dengan tidak serius dan seolah tampak sedang bercanda. Beberapa yang lain mengucapkannya dengan asal, seolah-olah itu hanyalah sebuah jawaban formalitas yang keluar dari mulut mereka.

Namun, tidak sama halnya dengan Gu Qingjiu, ia mengucapkannya dengan sangat serius. Tampak raut wajah yang sangat bersungguh-sungguh, dengan jawaban yang baru saja ia berikan. Hal ini membuat tentara wanita itu tertarik akan sosok Gu Qingjiu, ia merasa bahwa Gu Qingjiu tampak berbeda dari murid-murid lain yang datang untuk ikut seleksi hari ini. 

Tentara wanita itu mengamati Gu Qingjiu, yang saat ini sedang mengenakan setelan jaket denim bulu yang membuatnya terlihat berisi. Terlihatkulit yang begitu mulus dan putih bagai porselen, tatapan mata yang terlihat serius, dan bersungguh-sungguh. Ia merasa, pancaran mata Gu Qingjiu terlihat bagai memancarkan sesuatu yang khusus. 

Dari penampilannya, tentara wanita itu merasa bahwa Gu Qingjiu merupakan seorang gadis yang tenang. Tampak bahwa gadis muda yang ada di hadapannya ini, memiliki temperamen yang stabil dan tenang. Walaupun ada yang tidak biasa dengan formulir milik Gu Qingjiu, namun wanita itu akhirnya memantapkan keputusannya.

Tentara wanita itu kemudian mengedipkan matanya, menaruh formulir itu di atas meja, lalu menatap lurus ke mata Gu Qingjiu. Terlihat sebuah senyum tersungging di bibirnya, "Oke, kamu masuk kualifikasi, dan lolos ke tahap berikutnya! Tanggal 3 nanti sesuai dengan prosedur yang ada, berkumpul di gerbang sekolah untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Kalau hasilnya bagus dan terbukti sehat, maka artinya dapat masuk untuk mengikuti pelatihan militer." kata tentara wanita itu. Bagaimanapun juga, di dalam hatinya ia begitu menyukai Gu Qingjiu.

Tentara wanita itu menyukai karakter Gu Qingjiu yang tampak acuh tak acuh, dan begitu tenang. Di militer, karakter yang stabil seperti ini adalah karakter yang paling bagus untuk dididik, dan dilatih kedepannya.

Sedangkan Gu Qingjiu yang sekarang, setelah mendengar bahwa ia lolos ke tahap selanjutnya. Ia tidak dapat menahan ujung bibirnya mengangkat, dan membentuk sebuah senyum yang teramat lebar untuk tersungging di bibirnya. Dari mata hingga ke hatinya, semuanya memancarkan kebahagiaan yang tidak bisa terlukiskan.