webnovel

Lolos Seleksi Akhir!

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Malam harinya, Qi Yuefeng segera memberitahu Gu Hong mengenai Gu Qingjiu yang telah lolos seleksi. Gu Hong memang memiliki sifat yang lebih tenang, jika dibandingkan dengan Qi Yuefeng. Walaupun sebenarnya, di dalam hatinya ia juga tidak rela kalau anak gadisnya mengikuti pelatihan militer, namun ia tidak menunjukkan itu di wajahnya. Maklum, ia adalah seseorang yang bertanggung jawab atas seluruh keluarganya. Beberapa hal yang ia rasa tidak perlu terlalu menunjukkan, bahwa dirinya sebenarnya juga resah, dan itu sama seperti Qi Yuefeng.

"Qingjiu, kalau nanti sudah masuk ke pelatihan militer, segala sesuatunya pasti akan sangat berbeda dengan di rumah. Ini kan mimpimu, jadi kamu harus tekun, dan jangan mudah patah semangat. Kalau ada hal-hal apa yang berat, kamu harus bisa bertahan dan terus berjuang. Dengan begitu, baru kamu bisa sukses meraih mimpi!" kata Gu Hong kepada Gu Qingjiu. Kata-kata ayahnya lebih mengarah ke menyemangati, jika dibandingkan dengan kata-kata ibunya yang bernada sedih dan khawatir.

"Qingjiu pasti sudah bisa berpikir dan punya cara pandang sendiri. Sebenarnya, papa dan mama ini sangat senang. Karena itu artinya, kamu sudah dewasa, sudah tahu apa yang kamu butuhkan dan inginkan." kata Gu Hong lagi sambil mengelus-ngelus kepala Gu Qingjiu.

Tubuh Gu Qingjiu merupakan tubuh yang lemah dan mudah kelelahan, Gu Hong jelas sangat mengerti akan hal ini. Itu sebabnya, ia sering menggoda anaknya dengan menyebut Gu Qingjiu terlahir sebagai tuan putri sejati. Namun apa daya, Gu Qingjiu tahu dengan pasti bahwa dirinya tidak ditakdirkan untuk menjadi tuan putri. Jauh di dalam hatinya, ia sangat jelas menyadari akan hal ini.

Setelah mendengar perkataan ayahnya, Gu Qingjiu hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan, "Iya, pa. Qingjiu mengerti. Aku pasti akan terus berjuang dan bersemangat demi cita-citaku," sahutnya. Ia sebenarnya tahu, bahwa ayahnya ingin mengatakan apabila nantinya ia tidak dapat bertahan di sana, itu juga tak apa. Namun, ayahnya tidak melanjutkan sampai kalimat itu. Karena ia tahu, kalau ayahnya tidak ingin menyinggung perasaannya.

Melihat anak gadisnya begitu berpegang teguh pada pendiriannya, membuat hati Gu Hong merasa sedih. Karena akhirnya, anak gadisnya kini beranjak dewasa. Bahkan, ia memiliki keinginan dan cara pikir sendiri, dan juga berani mengambil keputusannya sendiri. Sekarang, anak gadisnya akan mulai berjuang di dunia yang sesungguhnya. Gu Hong tidak tahu, apa yang akan terjadi di masa depan kelak. Sebenarnya, ia sangat mengkhawatirkan anak gadisnya ini. Akan tetapi, yang terpenting saat ini adalah menyemangati Gu Qingjiu untuk terus berusaha dan tidak boleh patah semangat untuk meraih mimpinya itu.

Akhirnya tanggal 3 pun tiba, pagi-pagi sekali tampak Gu Qingjiu telah sampai di sekolahnya tepat waktu. Kali ini, ada guru perwakilan dari sekolah untuk mengatur anak-anak yang lolos seleksi. Guru itu akan mendampingi para murid dan pergi ke rumah sakit, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Banyak murid-murid yang datang ke sekolah, beberapa dari mereka yang datang adalah untuk mengikuti pelajaran seperti biasa. Sebagian dari mereka, melewati Gu Qingjiu sambil melirik, tatapan mata mereka seolah-olah mengatakan kalau mereka berasal dari dunia yang berbeda dengannya. Ada yang menunjukkan pandangan iri, namun ada juga yang memperlihatkan tatapan mengejek.

Beberapa dari mereka berpikir, bahwa begitu bahagianya tidak perlu lagi bersusah payah belajar pelajaran sekolah. Namun, beberapa di antaranya menganggap, bahwa sekelompok murid yang akan menjadi tentara ini hanyalah sekelompok murid yang tidak mampu belajar dengan baik di sekolah. Sehingga, mereka memilih jalan untuk menjadi tentara. Tetapi sebenarnya, mulai hari ini mereka benar-benar akan berada di 2 dunia yang berbeda. Kecuali, jika ada suatu kejadian yang tidak diinginkan tiba-tiba terjadi.

Untuk terakhir kalinya, Gu Qingjiu memandang sekolahnya itu, sebelum menaiki bus yang telah disediakan untuk pergi ke rumah sakit di pusat kota Dayi. Ia diberitahu, bahwa pemeriksaan kesehatan hari ini, hasilnya akan dapat keluar dengan cepat, karena tes kesehatan hari ini adalah permintaan dari angkatan militer. Sebelum pemeriksaan kesehatan, setiap murid termasuk Gu Qingjiu, diharuskan untuk berpuasa dari pagi hingga siang hari. Ia yang sedari awal memang memiliki tubuh yang lemah, menjadi semakin tak berdaya karena perutnya masih kosong sejak pagi.

Dengan susah payah, Gu Qingjiu akhirnya menyelesaikan pemeriksaan kesehatannya, ia juga telah selesai diambil darahnya. Sekarang, ia hanya perlu menunggu hasil tesnya keluar. Dirinya yang merasa begitu pusing dan lemas, segera meminta izin keluar sebentar pada para tentara yang menjaga di sana. Begitu diizinkan, ia langsung membeli seporsi bakso, dan memakannya dengan lahap. Setelah selesai makan, ia merasakan badannya sudah tidak lagi lemas seperti sebelumnya.

Selesai makan, Gu Qingjiu mengelus-elus perut buncitnya sambil menghela napas panjang. Apabila hasil tes kesehatannya tidak ada masalah, maka bisa dipastikan ia akan masuk ke pelatihan militer. Entah seberapa keras dan susahnya kehidupan di tempat pelatihan militer nantinya, tetapi ia khawatir kalau dirinya tidak bisa menanggung kesusahan-kesusahan itu. Artinya, semua yang telah diraihnya hingga saat ini akan sia-sia begitu saja.

Namun ketika teringat betapa menderitanya Gu Qingjiu di kehidupannya yang lalu, belum lagi ancaman-ancaman dari keluarga Yu kepada dirinya dulu. Membuatnya tahu benar, bahwa kesusahan di pelatihan militer pasti bukan sesuatu yang terlalu berat bagi dirinya. Kalau aku merasa sudah tidak bisa bangkit lagi, maka aku harus berdiri sekali lagi! Batinnya membulatkan tekadnya.

Ketika Gu Qingjiu kembali ke rumah sakit setelah selesai makan, tidak lama kemudian, ia diberitahu bahwa hasil tesnya telah keluar, 'Atas nama Gu Qingjiu, dinyatakan sehat dan lolos seleksi kesehatan'. Sebuah kalimat singkat tertulis diatas kertas hasil tes kesehatannya. Lolos seleksi kesehatan! Aku sungguh-sungguh dinyatakan sudah resmi diterima di pelatihan militer!!! Soraknya di dalam hati dengan bahagia...