webnovel

Kebetulan Sekali, Bertemu Orang itu Lagi!

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Gu Qingjiu adalah sosok gadis yang tidak pandai menyembunyikan perasaannya, ia biasanya terlihat membosankan dan datar. Namun, apabila ada sesuatu yang membuat hatinya senang, itu semua pasti akan terpancar dengan jelas di wajahnya. Ia sedang dalam keadaan yang sangat baik saat ini. Orang-orang yang berpapasan dengannya di perjalanannya pulang ke rumah, pasti akan dapat langsung tahu, bahwa gadis muda ini sedang senang hatinya.

Baru saja setengah perjalanan, Gu Qingjiu lagi-lagi bertemu dengan lelaki yang dua hari lalu pernah ia temui di jalan, "Weits, gadis muda! Kebetulan sekali!" kata Huo Yingcheng terlihat berdiri di tepi jalan. Awalnya, ia bersiap untuk menghisap satu batang rokok, akan tetapi ketika melihat Gu Qingjiu berjalan ke arahnya, dengan cepat ia menyimpan rokok tersebut di dalam genggaman tangannya.

Dapat sekali lagi bertemu Gu Qingjiu, membuat urat malu Huo Yingcheng seakan sudah putus. Ia tidak peduli lagi, kalau gadis muda ini tampaknya memang sering melewati jalanan ini. Bagaimana tidak, mana mungkin ia telah tiga kali secara tidak sengaja, bertemu dengan gadis muda ini, benar-benar kebetulan sekali.

Gu Qingjiu pada awalnya sedang sangat senang, dan ingin segera pulang untuk menceritakan kabar bahagia ini kepada kedua orang tuanya. Akan tetapi, ketika bertemu dengan lelaki muda ini, ia dengan senang hati membalas sapaan lelaki itu, "Iya kebetulan sekali." katanya.

Sudut bibir Gu Qingjiu terangkat dan membentuk sebuah senyuman di wajahnya, lesung pipitnya kini terlihat sangat jelas muncul di kedua pipinya. Hal ini menambah keyakinan Huo Yingcheng, bahwa pasti ada hal yang baik, dan sedang terjadi pada gadis ini, sehingga membuatnya sangat senang seperti saat ini.

Huo Yingcheng menyadari, bahwa ia memang seorang lelaki yang sedikit aneh. Karena, ketika merasa mulai akrab sedikit saja, ia ingin segera menanyakan ada hal baik apa yang terjadi pada gadis itu. Tepat ketika ia ingin membuka mulutnya, muncul sesosok bayangan yang tinggi dan tegap, langsung menghalangi sinar matahari di hadapannya.

Tubuh pria itu berdiri membelakangi matahari yang bersinar terik, wajahnya terlihat tampan. Tulang rahang yang begitu tegas dan tampak kokoh semakin memberi kesan dingin pada wajahnya. Tatapan matanya terasa begitu dingin, walaupun di bawah teriknya sinar matahari.

Ketika He Niancheng melihat Gu Qingjiu, seolah-olah ada sesuatu di dalam hatinya, namun wajahnya sama sekali tidak menunjukkan adanya perubahan. Sedangkan Gu Qingjiu ketia ia melihat He Niancheng, hatinya bagaikan terpana akan ketampanan pria ini. Karena ketampanan wajahnya yang sangat jarang ditemukan, jika dibandingkan dengan Su Lingche yang pernah sangat ia cintai dulu, tampak benar-benar tidak sebanding dengan pria yang ada di hadapannya ini.

Dan lagi, pria ini tampak berbeda dengan semua pria yang pernah Gu Qingjiu temui dulu. Pria ini terasa begitu mengintimidasi, seolah-olah semua orang harus tunduk di hadapannya, hal ini membuat hatinya merasa sedikit tidak nyaman. Matanya kemudian bertatapan dengan pria itu, karena merasa tidak mengenalnya, dan juga tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Ia segera balik badan dan pergi dari tempat itu, karena teringat bahwa ia masih harus cepat-cepat pulang ke rumah, untuk bertemu dengan kedua orang tuanya.

Melihat Gu Qingjiu pergi, Huo Yingcheng sama sekali tidak menghalangi kepergian gadis itu. Ia sama sekali tidak berniat memperkenalkan antara Gu Qingjiu dengan He Niancheng, lalu ia hanya mengucapkan kalimat seadanya, "Kebetulan sekali. Aku sudah 3 kali bertemu dengan gadis itu dan akhirnya menyapanya." katanya.

He Niancheng menatap Huo Yingcheng dengan tatapan dingin dan penuh makna, "Anak SMA ya? Anak di bawah umur juga mau kau embat ternyata!" katanya. Lalu, Huo Yingcheng melihat ekspresi yang muncul dari wajah He Niancheng, terlihat begitu menyindir dirinya.

"Mayor Jenderal, tatapan macam apa itu? Aku kan sudah bilang, dia itu bukan tipeku. Lagi pula, separah-parahnya aku, aku tidak akan pernah menggoda anak ingusan yang masih di bangku sekolah!" sahut Huo Yingcheng dengan kesal. Ia tidak tahu, bahwa percakapan hari ini akan ia gunakan untuk menyerang balik mayor jenderalnya itu suatu hari nanti.

Namun, He Niancheng tidak memperdulikannya, sosoknya yang tinggi dan jangkung segera membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya. Dengan datar ia berkata, "Baru saja Hester menghubungiku, katanya kita dapat pergi ke SMA Dayi. Di sana terdapat truk militer dan kita dapat mengikutinya."

Mendengar hal ini, membuat Huo Yingcheng dengan segera kembali ke mobil, dan menyalakan mesin mobilnya, "Hester si brengsek itu, bisa-bisanya dia tidak menelponku! Mayor, bukannya sudah kukatakan sebelumnya, orang-orang di negara ini benar-benar suka menggunakan trik. Memangnya kita ini siapa, harus menunggu pemberitahuan dulu darinya. Sungguh-sungguh keterlaluan!" omelnya dengan kesal.

Namun perkataannya Huo Yingcheng yang barusan, sama sekali tidak mendapatkan respon apa-apa dari mayor jenderalnya itu...