webnovel

Instruktur Kepala, Selamat Siang (1)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Gu Qingjiu mengambil jaket milik Yu Bao'er dari dalam lemari baju. Setelah itu, ia mengambil juga baju sweter miliknya, lalu tidak lupa mengenakan seragam militernya untuk pergi keluar.

Setelah mengikuti pelatihan selama 1 minggu, tidak ada banyak perubahan pada tubuh Gu Qingjiu. Hanya saja kalau diperhatikan lebih lagi, wajah yang dulunya chubby, sekarang sudah mulai terlihat lebih tirus dari sebelumnya. Bagaimanapun juga, dengan latihan yang begitu keras, bagaimana mungkin dapat menemukan adanya taruna yang tetap gendut di sini. Lagi pula pasti tidak ada yang mau memiliki tubuh yang terlalu gendut.

Sebenarnya tubuh Gu Qingjiu hampir saja melebihi batas berat badan, yang diperbolehkan untuk mengikuti pelatihan militer. Ia sendiri tidak mengerti, bagaimana dirinya dapat lulus seleksi dengan berat badan seperti itu.

Udara siang hari di musim dingin tidak terlalu dingin, area pelatihan militer dipenuhi oleh para taruna yang beristirahat menikmati akhir pekan mereka. Adapun area militer kota Dayi, dikelilingi oleh gunung-gunung yang menjulang indah mengelilinginya. Kalau saja bukan karena area militer sehingga tertutup untuk umum, pastinya tempat itu bisa menjadi tempat wisata yang ramai pengunjung.

Yang Yu Bao'er maksud dengan Gunung Houshan nomor 5 adalah salah satu gunung, yang posisinya berlawanan dengan area pelatihan militer. Disebut nomor 5, dikarenakan oleh orang-orang di area militer terlalu malas untuk menyebut satu persatu nama gunung-gunung yang ada di situ. Sehingga, mereka menggunakan nama panggilan untuk menamai gunung-gunung tersebut.

Di Gunung Houshan nomor 5 itu, terdapat hutan yang begitu rimbun dengan pohon-pohon besar yang tinggi menjulang. Pohon-pohon itu sudah berusia cukup tua dan memiliki sejarah yang cukup panjang apabila diceritakan. Di dalam gunung itu juga, terdapat banyak binatang-binatang liar. Sebagian diantaranya dipelihara terpisah oleh orang-orang dari area militer.

Di situ memang terdapat peraturan, dilarang memburu binatang liar yang ada di sana. Namun, tentu saja para taruna-taruna senior adalah sekelompok orang-orang yang tidak mau mendengarkan akan peraturan yang ada. Sering kali, para senior-senior ini pergi ke Houshan untuk berburu binatang-binatang liar demi menambah pasokan makanan mereka. Lagi pula peraturan dilarang berburu tersebut hanya diturunkan turun temurun dari mulut ke mulut saja, bukan melalui peraturan formal dari militer. Sehingga kebanyakan dari para taruna menganggap remeh larangan tersebut.

Gunung Houshan nomor 5 ini letaknya cukup dekat dengan area militer khusus, maupun dengan tempat pelatihan para taruna baru. Beberapa orang dari area militer khusus, pergi ke Gunung Houshan untuk berburu, sekaligus berlatih keahlian, dan ketangkasan mereka.

Adapun beberapa taruna-taruna baru yang termasuk senior juga, paling tidak berada di pelatihan militer selama 3 tahun. Setelah 3 tahun berlalu, baru dapat masuk ke pelatihan militer khusus. Sehingga, para taruna-taruna yang disebut taruna senior oleh Gu Qingjiu maupun oleh para taruna baru lainnya itu, termasuk taruna baru juga di mata orang-orang dari pelatihan militer khusus.

Jadi, apabila suatu saat tidak sengaja bertemu dengan para anggota militer khusus yang sedang berburu, pasti tidak akan terhindar dari hukuman yang akan diberikan oleh orang-orang dari pelatihan militer khusus tersebut. Beberapa orang dari pelatihan militer khusus merasa, demi menjaga image mereka, maka mereka harus memperlihatkan kesenioritasan mereka.

Tentu saja, Gu Qingjiu yang saat ini sedang menuju ke Gunung Houshan tidak tahu apa-apa mengenai semua hal itu. Kalau saja ia tahu, pasti ia tidak mungkin dengan santainya pergi ke Gunung Houshan untuk mencari Yu Bao'er.

Bahkan, Gu Qingjiu tidak tahu jalan menuju ke Gunung Houshan. Di perjalanan ia bertanya pada seorang senior wanita, bagaimana cara untuk pergi ke Gunung Houshan tersebut. Hal itu membuat seniornya cukup terkejut ketika mengetahui dirinya akan pergi menuju gunung itu. Namun, ia masih tetap dengan ramah menunjukkan jalan pada Gu Qingjiu dan setelah itu kembali sibuk melanjutkan pekerjaannya lagi. Gu Qingjiu mengikuti arahan dari seniornya itu berjalan menuju ke Gunung Houshan.

Pada akhir pekan, tetap terlihat beberapa tentara berjaga di sekeliling. Terhadap para taruna baru, mereka tidak akan terlalu memedulikan, asalkan para taruna-taruna itu tidak pergi ke tempat-tempat yang dilarang.

Sesampainya di kaki Gunung Houshan nomor 5, Gu Qingjiu melihat ada beberapa jalan setapak yang mengarah ke atas. Jalan-jalan setapak tersebut dibuat oleh para tentara tersebut. Yu Bao'er sebelumnya mengatakan pada Gu Qingjiu bahwa ia akan menunggu di puncak gunung.

Gu Qingjiu yang dulu, apabila ia tahu bahwa harus mendaki setinggi itu, pasti akan segera menyerah begitu saja. Namun dirinya yang sekarang, walaupun merasa bahwa mendaki adalah hal yang melelahkan dan merepotkan, namun ia yang sekarang tampak memilih salah satu jalan dan mulai mendaki ke atas.

Di gunung itu terdapat banyak sekali hutan-hutan yang sangat rimbun, terlihat beberapa tentara lain yang berlalu lalang di sekitarnya. Gu Qingjiu merasa lebih tenang, ketika melihat ada beberapa orang di sekitarnya. Namun setelah berjalan cukup jauh, tiba-tiba di hadapannya adalah jalan buntu, karena pohon-pohon besar menghadang di depannya. Ketika melihatnya, ia menyadari bahwa dirinya telah tersesat di tengah-tengah hutan...