webnovel

Harus Melindungi Mereka!

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Gu Qingjiu berjalan keluar dari kamarnya, saat itu ayahnya yang berada di ruang tamu sontak menoleh ke arahnya, "Qingjiu!" panggilnya. Suara ayahnya yang memanggil namanya terdengar dengan nada yang penuh dengan kekhawatiran. "Mama bilang sama papa kalau kamu mau jadi tentara? Benar itu?" tanyanya lagi.

Ayah Gu Qingjiu adalah seorang pria yang lembut dan hangat, ia sangat bertanggung jawab terhadap keluarganya. Ia bekerja sebagai senior manajer dari sebuah perusahaan swasta, gaji yang ia terima cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan keluarga kecilnya.

Gu Qingjiu lalu mengangguk dan berkata, "Iya benar pa. Qingjiu mau ikut pelatihan militer." Ia menjawab dengan sangat serius dan yakin, seperti menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak sedang bercanda. Biasanya di mata orang lain, ia merupakan pribadi yang lembut dan agak kaku, namun kali ini melihatnya yang begitu serius dan yakin, membuat orang akan dapat merasakan tekadnya yang sudah bulat.

Ayah Gu Qingjiu mengerutkan dahinya, ada keragu-raguan tersirat di wajahnya. Lalu terlihat Gu Qingjiu menoleh ke arah Qi Yuefeng dan bertanya, "Ma, kakak dimana?" Ia memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Gu Qingmo yang telah berusia 21 tahun. 

"Kakakmu kan kuliah di Beijing, masa kamu lupa?" jawab Qi Yuefeng dengan terkejut.

Gu Qingjiu langsung menyadari bahwa kakak laki-lakinya itu masih berkuliah di Beijing, karena sudah lama tidak bertemu dengannya, membuatnya lupa akan hal itu. Lalu ia mendongak dan tersenyum tipis, "Maaf ma, mungkin tadi waktu tidur Qingjiu mimpi kakak kembali, jadi ketika bangun malah bingung sendiri." katanya.

"Dasar anak satu ini." kata Qi Yuefeng sambil membelai kepala anak perempuannya itu. "Qingjiu kangen kakak ya? Nanti tahun baru kakak akan pulang. Kalau kamu mau ketemu, kamu tidak usah ikut pelatihan militer, oke?" katanya lagi, ia berusaha untuk membujuk agar Gu Qingjiu membatalkan niatnya untuk menjadi tentara.

Karena, kemungkinan Gu Qingjiu tidak akan dapat pulang ke rumah apabila ia mengikuti pelatihan militer itu. Sekarang sudah bulan 11, menurut kalender Cina, saat ini merupakan bulan 10, hal itu artinya hanya akan tersisa 2 bulan saja.

"Tidak." kata Gu Qingjiu tetap bersikeras, hal itu langsung membuat ibunya sedih.

Ayah Gu Qingjiu yang terus memperhatikan ekspresi anaknya sedari awal, menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda. Mungkin karena sering bertemu sehari-hari, Qi Yuefeng tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak biasa dengan anak mereka. Namun ayah Gu Qingjiu sungguh merasa ada sesuatu yang berbeda dengan anaknya saat ini. Biasanya, putrinya ini agak kaku dan cuek, bahkan lebih tidak memedulikan hal-hal tertentu dan lebih mengikuti pendapat orang lain. Tetapi membuatnya berpikir, apa benar yang di hadapannya saat ini adalah anaknya.

"Kalau Qingjiu mau ikut pelatihan militer, papa mama terserah Qingjiu saja." kata ayah Gu Qingjiu dengan lembut. Namun, ia masih belum menyerah untuk merubah keputusan anaknya, "Masa percobaan kan 3 bulan, jadi nanti kalau Qingjiu tidak lolos tes, kamu pulang saja, nanti lanjut sekolah lagi atau ambil kursus. Setelah itu bisa cari kerja yang kamu inginkan, atau bisa juga ke Beijing cari kakakmu." lanjutnya.

Sudah lama Gu Qingjiu tidak merasakan perkataan yang begitu hangat seperti ini, walaupun ayahnya sebenarnya tidak setuju akan keputusannya. Namun, ayahnya masih tetap menghargai apa yang telah menjadi keputusannya. Membuatnya merasa sangat tersentuh, dan itu jelas tersirat di wajahnya.

Takut terlihat oleh ayahnya, Gu Qingjiu pun segera menyunggingkan sebuah senyum kecil dan berkata, "Terima kasih papa! Sebenarnya masuk pelatihan militer dan jadi tentara itu sudah menjadi mimpiku sejak dulu. Hanya saja, aku tidak pernah memberitahukan ke papa dan mama, seharusnya dari dulu aku sudah cerita ya." jelasnya.

Mengikuti pelatihan militer adalah satu-satunya pilihan yang Gu Qingjiu miliki saat ini, karena hanya ini satu-satunya jalan untuk menghindari keluarga Yu. Namun, hal ini tidak berarti ia tidak akan menganggap serius pelatihan militer ini, dan lagi ia harus menjadi kuat, ia bertekad untuk bisa tampil beda dari dirinya yang sebelumnya. Kalau tidak, bagaimana mungkin ia dapat menghadapi keluarga Yu di masa depan.

"Qingjiu ada pikiran apa, bisa cerita ke papa dan mama? Jangan disimpan sendiri, nak! Kalau tidak, papa dan mama gimana bisa tahu apa yang sedang kamu pikirkan?" kata ibunya Gu Qingjiu.

Lalu, Gu Qingjiu merasakan ada perasaan lembut dan hangat yang terpancar dari perkataan ibunya. Melihat kedua orang tua di hadapannya yang begitu mengasihinya, membuatnya berjanji pada dirinya sendiri. Ia berjanji bahwa di kehidupan ini, ia akan berjuang sekuat tenaga untuk melindungi mereka...