webnovel

Hampir Saja Menabraknya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Gu Qingjiu telah berada di dalam penjara selama 2 tahun, ia kira dirinya telah berubah, namun begitu terbayang kembali kenangan-kenangan di masa lalunya, entah mengapa dia masih merasakan sakit yang amat mendalam di dalam hatinya. Gu Qingjiu, nama itu merupakan nama yang diberikan oleh ayah angkatnya, yaitu Gu Hong.

Saat itu ayah angkat Gu Qingjiu berharap, jika seumur hidupnya dapat seperti sebotol sake atau minuman keras asli Jepang (Qingjiu= Sake Jepang). Ia tidak perlu menjadi seseorang yang hebat, namun dapat hidup sesuai dengan apa yang ia inginkan. Sayangnya kenyataan tidak berkata demikian, karena hidupnya penuh dengan rintangan dan cobaan. Kematiannya pun begitu menyedihkan, bahkan berada di dalam penjara, ketika Yu Shiwei dapat menyogok sipir penjara untuk membunuhnya.

Teringat akan hal itu, membuat Gu Qingjiu menengadahkan wajahnya ke langit, matanya yang memerah berusaha menahan air mata yang hampir saja menetes keluar. Ia terlihat mengepalkan tangannya, sambil berusaha menekan kebenciannya terhadap keluarga Yu. Karena mereka tidak hanya penyebab dari penderitaannya, namun juga terhadap kedua orang tua angkatnya.

Orang tua angkatku? Batin Gu Qingjiu memutar otaknya sejenak. Kalau aku hidup lagi dan kembali ke masa lalu, itu artinya kedua orang tua angkatku seharusnya masih hidup bukan? Batinnya lagi .

Terpikirkan akan hal ini, membuat sinar mata Gu Qingjiu yang redup, kembali bersinar terang memancarkan harapan. Ia tidak peduli, apabila saat ini masih belum waktunya untuk pulang sekolah. Dengan penuh harapan ia melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumah. Kebetulan penjaga gerbang tidak di tempat itu tidak ada, membuatnya dengan untuk mudah kabur dari sekolah.

Udara yang begitu segar, lalu lintas jalanan yang ramai, para pejalan kaki yang berlalu-lalang, semuanya memberi warna yang berbeda pada hidup Gu Qingjiu yang baru. Pemandangan yang cerah dan menenangkan ini, telah lama tidak dirasakan olehnya. Selama berada di dalam penjara, dapat dikatakan hari-hari yang ia lewati adalah hari yang begitu suram dan menyedihkan.

Perasaan ini terasa bagaikan mimpi bagi Gu Qingjiu, ia benar-benar seperti hidup kembali. Sungguh-sungguh kembali ke masa, di mana ia masih belum terlambat untuk membuat pilihan hidupnya.

"Aaaaa!!!" tiba-tiba terdengar suara jeritan, yang menyadarkan Gu Qingjiu kembali dari lamunannya. Ia lalu menoleh ke arah jeritan tersebut, saat ini di pinggir jalan terlihat sebuah mobil jeep hijau army baru saja akan berjalan mundur. Terlihat seorang anak kecil kira-kira berusia 3 tahun sedang berlari dari arah belakang mobil tersebut. Namun mobil itu terlalu tinggi, sehingga anak kecil tersebut tidak terlihat dari kaca spion. Apabila bukan karena jeritan dari pejalan kaki sekitar yang melihatnya, anak itu pasti sudah tertabrak oleh mobil itu sekarang.

Anak itu terlihat gemetar karena ketakutan, namun pengendara mobil itu sama sekali tidak terlihat batang hidungnya. Pejalan kaki di sekitar sana, akhirnya ikut membantu menenangkan anak tersebut. Saat itu juga, terlihat ibunya sedang berlari dengan sangat panik, kemudian langsung memeluk anaknya dengan ketakutan.

Pengendara mobil tersebut, akhirnya membuka jendela dan mengeluarkan kepalanya, "Menjaga anak sendiri saja masa tidak mampu?" kata seorang lelaki dengan rambut di cat abu-abu, mengenakan kaos hijau tanpa lengan, dan rokok tersemat di bibirnya. Saat ini, ia terlihat tampak kesal, lelaki itu terlihat seperti seorang gangster yang menyeramkan. 

Ibu dari anak tersebut langsung memeluk anaknya erat-erat, ia terlihat ketakutan dan tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Pejalan kaki yang melihatnya pun mulai mengolok-olok lelaki tidak bermoral yang tidak memiliki sopan santun itu.

Gu Qingjiu bersikap acuh tak acuh melihat pemandangan ini, ia sama sekali tidak berniat untuk ikut campur dalam keramaian tersebut. Saat ini di kepalanya, ia hanya memikirkan kedua orang tua angkatnya. Baru saja ia akan berjalan pergi, pengendara mobil itu tiba-tiba menjalankan mobilnya, dan akan pergi meninggalkan tempat itu, namun ia terhalang oleh orang-orang di sekitarnya. Gu Qingjiu yang baru saja akan melangkahkan kakinya, hampir saja tertabrak oleh mobil tersebut. 

Ciiiiitttt!!

Tiba-tiba terdengar suara dari decitan ban mobil, yang sangat memekakkan telinga...