webnovel

Gunung Houshan

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Kehidupan di pelatihan militer begitu hampa dan membosankan. Selain daripada cerita Yu Bao'er mengenai pelatihan militer kelas atas yang begitu menarik, selain hal itu terasa begitu-begitu saja dan terasa membosankan. Setiap hari seolah mengulang hal yang sama seperti di hari-hari sebelumnya.

Hal yang terpenting di pelatihan militer adalah kedisiplinan. Untuk menimbulkan kedisiplinan tentu saja diperlukan pengulangan berkali-kali, untuk membentuk suatu kebiasaan. Hal ini mengakibatkan kehidupan di pelatihan militer terasa sama setiap harinya. Kalaupun dapat bersantai sejenak, waktu itu hanyalah ketika akhir pekan tiba ketika ponsel para taruna dikembalikan ke masing-masing orang, untuk sementara waktu.

Apabila mendapatkan izin khusus pada akhir pekan, bahkan memungkinkan untuk pergi ke kota Dayi. Namun tentu saja, taruna baru seperti Gu Qingjiu dan yang lainnya tidak akan mungkin mendapatkan perlakuan khusus seperti itu.

Selain para taruna senior yang bertugas untuk menjadi instruktur pelatih bagi para taruna baru, taruna senior yang lainnya kebanyakan tidak menyukai para taruna baru. Bahkan, kebanyakan dari mereka berusaha mengganggu atau mengusili para taruna baru. Sehingga, para taruna baru pun tidak menyukai para taruna senior.

Adapun juga asrama taruna senior berbeda lantai dengan taruna baru. Hingga saat ini tidak ada terdengar adanya perkelahian antara taruna senior dengan taruna baru.

Pada akhir pekan, Gu Qingjiu kebanyakan tidak keluar dari kamar asramanya. Ia juga tidak pergi mencari taruna senior kenalan ayahnya itu. Namun, ia terus-terusan berada di dalam asrama tanpa ada kegiatan pelatihan. Hal itu juga lama-kelamaan menimbulkan rasa jenuh pada hatinya.

Setelah makan siang, Gu Qingjiu hanya berbaring di ranjang untuk tidur siang sejenak. Di musim dingin yang begitu dingin, berbaring di bawah selimut tebal sungguh-sungguh terasa nyaman. Tanpa sadar, lamunannya membawanya ke masa, di mana ia masih berada di penjara. Jika dibandingkan dengan waktu itu, masa sekarang ini bagaikan surga.

Terlalu banyak berpikir sehingga terbawa mimpi ke waktu di masa lalu. Membuat Gu Qingjiu terbayang wajah Yu Shiwei yang cantik dan menawan. Singkat saja, hal itu membuat rasa kebencian yang ada di hatinya begitu memuncak. Membuatnya ingin meraih wajah Yu Shiwei dan mencakarnya sambil menjambak rambutnya. Namun, yang ia rasakan hanyalah tangannya yang menggapai udara.

Hal itu terjadi berulang kali, Gu Qingjiu saat ini bagaikan berada di sebuah tempat tanpa gravitasi. Badannya terasa sangat ringan, dan itu membuatnya terombang-ambing tanpa dapat mengendalikan tubuhnya. Hal ini membuatnya sangat panik, ia berharap ada orang yang dapat membantu untuk memegangnya, dan dapat menariknya keluar dari kegelapan bagai neraka, dari mimpi buruknya itu.

"Aah!" gumam Gu Qingjiu yang sedang merintih dengan suara yang begitu pelan. Tiba-tiba ia membuka kedua matanya, seiring dengan suara rintihan terdengar dari mulutnya. Tubuhnya terasa sangat panas, mungkin karena mimpi buruk yang begitu menegangkan barusan membuatnya jantungnya berdebar kencang. Keringat juga terasa mengalir pada dahinya. Ia mengusap keningnya dan bangun dari tempat tidur. Begitu ia bangkit dari tempat tidur, terdengar suara ponselnya berdering. Entah kenapa, seolah-olah membawanya kembali dari alam bawah sadarnya.

Gu Qingjiu mengambil telepon genggamnya dan dilihatnya telepon tersebut adalah dari Yu Bao'er. Gadis itu sangat berbeda dengannya yang lebih tertutup, karena Yu Bao'er kini telah mengenal banyak taruna-taruna senior.

Pagi ini, teman sekamarnya itu pergi dengan teman-teman barunya ke Gunung Houshan untuk berburu. Saat ini Yu Bao'er pasti sedang sangat senang menikmati pemandangan yang ada di sana dengan teman-temannya. Awalnya, ia mengajak Gu Qingjiu untuk ikut bersamanya, namun Gu Qingjiu sendiri yang tidak ingin ikut.

Tidak disangka, saat ini teman sekamarnya itu malah menelponnya. "Halo?" jawab Gu Qingjiu. Karena baru saja bangun dari tidur, suaranya terdengar malas-malasan ketika menjawab telepon Yu Bao'er.

Begitu mendengar suara Gu Qingjiu, Yu Bao'er segera berkata sambil memohon, "Kamu tidur ya? Qingjiu, sekarang dingin banget nih. Kamu bisa nggak antarkan jaket ke Gunung Houshan nomor 5 di sini?"

"Kamu itu keluar untuk jalan-jalan, memangnya tidak membawa baju yang cukup tebal?" Tanya Gu Qingjiu. Walaupun dengan berat hati, namun ia tetap bangkit berdiri dan bersiap.

"Bawakan satu jaket untukku ya. Please, please, please? Ambil jaket paling ujung yang ada di lemari baju ya. Muah! Qingjiu baik deh!" kata Yu Bao'er yang terdengar suara dari seberang telepon. Begitu selesai berbicara, ia langsung saja mematikan teleponnya.

Setelah bersama selama beberapa waktu belakangan ini, Gu Qingjiu sudah menganggap Yu Bao'er sebagai temannya. Dan lagi, di pelatihan militer yang begitu membosankan ini, dapat bertemu dengan seseorang yang ceria dan hangat seperti Yu Bao'er, tentu saja lama kelamaan membuat hari-harinya menjadi lebih berwarna.

Dan lagi, hal ini juga dikarenakan Gu Qingjiu dapat merasakan bahwa Yu Bao'er sama sekali tidak ada niat jahat terhadap dirinya...

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.