webnovel

Dia di Usia 18 tahun

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Tiba-tiba kembali terdengar kata-kata sindiran dari Xie Yuning, seolah menarik Gu Qingjiu kembali ke alam sadarnya, "Gu Qingjiu, kenapa kamu itu tidur terus sampai jadi bodoh?" membuatnya berhenti sejenak. Lalu, ia membuka dan merapikan kembali formulir yang telah ia remas menjadi gumpalan itu, tanpa melihat ke arah Xie Yuning.

Merasa diabaikan oleh Gu Qingjiu, Xie Yuning pun mulai merasa tersinggung, karena ia seorang gadis pintar dan populer di sekolahnya, dan juga selalu menjadi pusat perhatian di mana saja ia berada. Entah mengapa, bagaimana mungkin hari ini ia tidak dianggap oleh seorang gadis kuper yang bahkan keberadaannya di sekolah pun tidak ada yang memedulikan. Dia bosan hidup apa? batinnya.

Orang-orang yang memiliki nilai di bawah standar, paras yang biasa saja, tidak tenar dan tidak memiliki banyak teman seperti Gu Qingjiu. Bagaikan manusia tembus pandang yang tak terlihat, dan tidak terdeteksi keberadaanya di mata para gadis-gadis populer seperti Xie Yuning.

Wajah mungil Xie Yuning mulai memerah karena kesal, lalu para gadis-gadis di sebelahnya pun segera membantunya. "Gu Qingjiu, kamu hari ini kenapa sih? Xie Yuning sedang berbicara kepadamu, apa kamu tidak dengar?" tanya salah seorang dari para gadis itu.

"Manusia sepertimu ini, sedikit sopan santun saja tidak ada. Orang lain sedang berbicara kepadamu, kamu malah berlagak tuli!" kata gadis yang lain.

"Hihihi. Semakin dilihat semakin terlihat bodohnya!" kata gadis lain yang juga ada di sana.

Mendengar segala kata-kata hinaan dan sindiran yang dilontarkan padanya, membuat Gu Qingjiu yang ada di masa lalu, mungkin akan merasa sangat kesal. Tetapi saat itu, ia hanya akan menyimpannya di dalam hati, berbeda dengan ia yang sekarang. Ia hanya merasa, bahwa mereka sangat berisik bagai anjing yang menggonggong dengan ramainya. Ia pun kemudian mengambil selembar formulir yang telah kusut itu, lalu berjalan keluar kelas tanpa mengatakan apapun.

Di belakangnya, Xie Yuning dan sekumpulan murid yang lainnya hanya dapat saling menatap dan merasa kesal. Gu Qingjiu yang sekarang adalah gadis 18 tahun, yang seharusnya berada di tahun keemasannya. Apa daya kenyataan berkata lain, karena ia harus menjalani kehidupan sekolah yang kurang menyenangkan.

Gu Qingjiu saat ini terlihat sedikit gemuk, kuno, tidak modis, lemot dan agak sedikit terbelakang. Itu merupakan cara orang di sekitar, ketika menggambarkan keadaannya. Di mata orang-orang, ia adalah seseorang yang aneh, dan selamanya tidak akan bisa masuk ke dalam masyarakat.

Keseharian Gu Qingju pun hanya mengenakan seragam sekolah yang kelonggaran, belum lagi poninya yang tebal, sampai menutupi wajah dan pipinya yang tembem. Semua hal ini, benar-benar menutup segala kecantikan dan kelebihan yang ia miliki. Apabila ia tidak mendapat sambutan yang hangat dari lingkungan sekitarnya, hal ini sebetulnya merupakan hal yang sangat wajar. 

Lalu, Gu Qingjiu tertegun sambil memegang selembar kertas formulir di tangannya, saat ini ia benar sadar bahwa ia telah hidup kembali. Tiba-tiba ada sepercik rasa takut yang muncul pada dirinya, yaitu tentang keluarga Yu. Karena sebentar lagi, mereka pasti akan segera menemukannya, kemudian ia berpikir apa pun yang terjadi, ia tidak akan membiarkan dirinya terjatuh di lobang yang sama itu lagi.

Keluarga Yu merupakan keluarga elite dan sangat berpengaruh di kota Beicheng. Membuat orang-orang pasti berpikir, bahwa keluarga itu pasti tidak ada hubungannya dengan Gu Qingjiu. Namun bagaikan di sebuah drama-drama, ia sebenarnya merupakan anak perempuan ke-2 yang dibuang dari keluarga Yu. Bagaimana cerita, kenapa ia sampai bisa dibuang, bahkan dirinya sendiri tidak tahu-menahu akan hal itu. Yang ia tahu hanyalah satu hal, ia tahu bahwa keluarga Yu dengan terang-terangan tidak menyukainya. 

Gu Qingjiu awalnya memiliki orang tua asuh yang memanjakannya, awalnya ia merasakan hidup yang baik-baik saja dan bahagia. Namun beberapa bulan kemudian, perusahaan keluarga Yu mengalami masalah besar. Hal ini mengakibatkan keluarga Li langsung turun tangan, untuk membantu mengatasi permasalahan. Tentu saja dengan mengharapkan imbalan, syaratnya adalah dengan menikahkan anak laki-laki dari keluarga Li yang terbelakang, dengan anak perempuan tertua dari keluarga Yu yang sangat terkenal di kota Beicheng, yaitu Yu Shiwei.

Yu Shiwei sedari kecil tumbuh menjadi seorang gadis yang angkuh, walaupun keluarga Yu mengalami permasalahan. Namun, apabila harus mengorbankan dirinya, tentu saja ia tidak akan menyetujuinya. Begitu juga dengan keluarga Yu, yang tidak rela memberikan Yu Shuwei untuk lelaki seperti itu. Saat itulah, mereka langsung ingat bahwa masih memiliki anak perempuan ke-2 dari keluarga Yu di luar sana.

Mereka pun mulai mencari tahu tentang Gu Qingjiu dan keluarga angkatnya, lalu setelah menemukannya. Mereka pun memaksanya untuk mau tidak mau kembali ke keluarga Yu, dan menggantikan Yu Shiwei menikahi Tuan Muda yang terbelakang itu. Namun takdir berkata lain, Tuan Muda itu mengalami kecelakaan di jalan ketika ia sedang keluar, lalu tertabrak mobil dan meninggal dunia. Gu Qingjiu yang baru kembali ke keluarga Yu pun, langsung dianggap sebagai pembawa sial. Membuat keluarga Li sangat membencinya, dan keluarga Yu pun menelantarkan ia lagi.

Apabila bukan karena kehadiran Su Lingche, tiba-tiba Gu Qingjiu terbayang sosok pria yang begitu hangat bagaikan cahaya mentari di pagi hari. Terlintas di ingatannya, ketika pria itu membisikkan kata-kata yang lembut di telinganya. Tiba-tiba membuat matanya menjadi merah dan basah...