webnovel

Bertemu Ibu Sekali Lagi, Aku Ingin Ikut Pelatihan Militer (Bagian 2)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Gu Qingjiu tidak terlalu menyukai istri pemilik supermarket ini, karena dulunya wanita ini sering membicarakan hal buruk di belakang mengenai keluarganya. Di waktu keluarga Yu sedang mencari informasi tentang dirinya, wanita inilah yang dengan lancangnya memberi informasi yang telah dibumbui sebelumnya pada mereka. Oleh karena itu, ketika mendengar wanita itu berbicara padanya, ia bertindak seolah-olah tidak ada suara apapun, lalu dengan cepat ia langsung menaiki tangga menuju ke lantai atas.

"Hei! Orang macam apa! Sombong sekali!" kata Chen Yanhong, ia memaki dan meludahkan kuaci yang ada di mulutnya ke belakang Gu Qingjiu yang sedang berjalan naik.

Gu Qingjiu melangkahkan kakinya menaiki tangga tua itu, saat ini ia telah berdiri di hadapan pintu rumahnya yang sedang tertutup rapat. Kemudian, ia mengumpulkan segenap keberaniannya untuk memencet bel. Tidak lama setelah itu, ia mendengar suara wanita yang begitu lembut dari dalam rumahnya, "Siapa?" tanyanya.

Dalam waktu singkat, mendengar itu langsung membuat mata Gu Qingjiu memerah, dengan segenap hati ia berusaha menahan agar air matanya tidak jatuh. Karena sudah hidup sekali lagi, jadi ada banyak hal yang tidak boleh ia biarkan terjadi sekali lagi. Lalu, pintu di hadapannya terbuka, kemudian muncul sesosok wanita yang terlihat begitu lembut dan berwibawa.

"Qingjiu? Kok sudah pulang? Harusnya masih kelas kan, nak?" tanya Qi Yuefeng ketika melihat Gu Qingjiu berdiri di depan pintu. Ia sedikit terkejut, namun ia sadar ada yang aneh dengan suasana hati anak gadisnya itu. Lalu, ia segera menarik tangan Gu Qingjiu dan membawanya untuk segera masuk ke dalam. "Kenapa, nak? Di sekolah ada masalah? Atau apa? Bilang sama mama. Ada kejadian apa yang buat anak mama tidak happy?" katanya lagi.

Qi Yuefeng sangat memahami karakter anak gadisnya, jadi ia menggunakan kata yang lebih halus ketika berbicara dengannya. Karena anaknya ini, adalah sosok anak gadis yang tidak pandai mengungkapkan perasaannya pada orang lain. Jadi, kalau menggunakan kata yang lebih lugas, mungkin anak gadisnya ini akan lebih menuju ke arah seseorang yang cuek dan sangat tertutup. 

Kalau melihat karakter Gu Qingjiu, akan ada banyak hal yang hanya disimpan sendiri di dalam hatinya. Bahkan, ia sama sekali tidak berniat untuk membagikannya ke orang di sekitarnya. Namun pada dasarnya ia adalah seorang anak yang baik dan tidak suka membuat masalah.

Banyak orang berkata bahwa, Gu Qingjiu adalah anak yang minder, namun sedari kecil keluarga Gu telah dengan baik memberi arahan padanya. Di mata mereka, ia merupakan anak yang berbakti dan selalu mendengarkan nasihat akan orang tua. Namun kali ini, ia tiba-tiba pulang ke rumah di saat jam pelajaran sekolah masih berlangsung. Pasti ada suatu hal yang besar terjadi, dan hal ini sangat membuat ibunya khawatir, secara reflek Qi Yuefeng ingin menelpon suaminya agar cepat pulang ke rumah.

"Ma, Qingjiu tidak kenapa-napa, kok!" kata Gu Qingjiu.

Tak disangka-sangka, Gu Qingjiu menggenggam tangan ibunya,lalu dengan perlahan tapi pasti, langsung menepis perasaan khawatir yang ada pada hati Qi Yuefeng. Sepasang mata yang jernih bagaikan kristal itu, saat ini sedang memandangi wajah Qi Yuefeng. Senyum yang tersungging di bibirnya tampak sedikit pucat, namun jelas terpancar secercah kebahagiaan yang tak bisa terlukiskan. 

"Qingjiu baik-baik saja ma. Hanya ingin berdiskusi sama mama, tentang formulir pembagian jurusan saja." kata Gu Qingjiu melanjutkan kata-katanya tadi

Dapat bertemu sekali lagi dengan Qi Yuefeng, ibunya, membuat perasaan Gu Qingjiu begitu campur aduk. Ada perasaan gembira yang luar biasa, yang tidak dapat terkontrol oleh dirinya. Ibunya yang begitu ia rindukan, saat ini sedang berdiri di hadapannya. Jelas-jelas ia bolos pelajaran sekolah dan pulang ke rumah, namun bukannya mengomel, ibunya justru khawatir padanya dan menanyakan apa ada yang membuatnya gusar. Hal ini benar-benar bisa disebut sebagai ibu sejati, bahkan ibu yang terbaik di seluruh dunia.

Apapun itu, Gu Qingjiu berpikiran bahwa ia tidak boleh membuat Qi Yuefeng berpikir terlalu banyak. Saat ini, saat dimana ia masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki semuanya kembali. Jadi, ia harus berusaha dengan segenap kemampuannya, agar tidak terulang lagi kejadian di masa lalu.

"Formulit yang kamu cerita ke mama dulu itu?" tanya Qi Yuefeng, mendengar hal ini membuat perasaannya jauh lebih tenang. Ia awalnya berpikir, kalau-kalau anak gadisnya ini punya permasalahan lain yang begitu berat. "Masalah form itu, bukannya Qingjiu sudah memutuskan dari lama? Katanya tidak mau lanjut ke perguruan tinggi? Bukannya mau ambil kursus komputer saja, nak? Mama sudah membahas ini sama papa, apa pun yang Qingjiu putuskan, papa dan mama pasti mendukungnya." katanya lagi.

Ketika menjadi orang tua, siapa yang tidak mau kalau anaknya menyemat pendidikan tinggi. Namun, mereka sangat mengerti mengenai Gu Qingjiu, jadi tidak ada gunanya kalau memaksakan kehendak mereka. Namun, ia terlihat menggelengkan kepalanya, "Tidak ma, Qingjiu mau ikut pelatihan militer saja!" katanya...