webnovel

Baiklah, Baiklah, Aku akan Tidur di Ranjang Bawah

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

(Nama lengkap pemeran utama laki-laki adalah Helian Niancheng, namun di tempat pelatihan militer, namanya berubah menjadi He Niancheng.)

Begitu Huo Yingcheng membalikkan badannya, langsung tampak wajah dingin He Niancheng. "Mayor Jen…." katanya, karena ia telah terbiasa memanggil He Niancheng dengan sebutan itu. Lalu, ia segera sadar setelah melihat tatapan mata He Niancheng yang menatapnya dengan tajam. Seketika itu juga, ia langsung sadar dan kembali melanjutkan kata-katanya, "Kak, bukankah sudah ku bilang minggu depan?"

"Kamu harus ingat, identitas kita di sini tidak boleh sampai bocor. Petinggi negara memang memberi perlakuan khusus untuk kita, akan tetapi harus tetap ingat, kalau kita sedang berada di wilayah orang. Ada hal-hal tertentu, dan tetap harus mengikuti peraturan yang ada." tegur He Niancheng.

Huo Yingcheng dengan cepat langsung mengangguk dan berkata, "Iya. Baik. Aku paham, kak." He Niancheng lebih tua darinya, itu sebabnya ia memanggilnya dengan sebutan kakak. 

Akan tetapi jika melihat dari penampilan luar, wajah Huo Yingcheng sebenarnya terlihat lebih tua daripada He Niancheng. Apabila ada orang yang tidak mengenali mereka, pasti akan mengira bahwa He Niancheng lebih muda daripada dirinya. Hal ini cukup membuat]nya kesal belakangan ini, ia baru berada 2 hari di tempat ini. Namun, sudah beberapa orang yang ia temui merasa, kalau wajahnya jauh lebih tua dari usianya yang sebenarnya.

"Oh iya, kak. Tadi aku melihat gadis yang waktu itu tidak sengaja bertemu denganku, di jalanan sebanyak 3 kali itu. Gadis yang gendut itu, lho! Siapa namanya. Gu... Gu Qingjiu kalau tidak salah. Woa... Benar-benar suatu kebetulan! Apa ini yang dinamakan takdir? Besok akan ku coba cari tahu dulu, ah!" kata Huo Yingcheng dengan penuh semangat.

He Niancheng membawa semangkok nasi, dengan sepasang sumpit ia memasukkan nasi ke dalam mulutnya. Dahinya tampak mengernyit, setelah menelan nasi di mulutnya, ia menaruh sumpit di atas mangkoknya itu, "Aku tidak tahu." jawabnya dengan singkat.

Huo Yingcheng sangat tahu, karakter He Niancheng memang seperti itu, karena orang yang tidak dikenalnya tidak akan dipedulikan. Melihat ekspresinya yang begitu datar, membuat Huo Yingcheng berkata, "Sabar-sabar saja! Tahan saja dulu! Makanannya memang tidak seenak di tempat kita, tapi tahan saja 1 tahun. Setelah 1 tahun, semuanya akan kembali baik-baik saja."

Mendengar perkataan Huo Yingcheng, membuat He Niancheng melanjutkan makannya. Kali ini, ia menjepit daging dengan sepasang sumpit yang disediakan di kantin itu. Tidak sengaja, ia melihat bagaimana sumpit itu adalah sumpit tua yang telah berulang kali dipakai oleh khalayak ramai. Ujungnya terlihat tua dan berwarna sedikit gelap. Melihat hal itu, membuatnya kehilangan nafsu makannya. Lalu, ia menaruh sumpitnya itu dan berkata, "Akhir pekan nanti, cari alasan agar bisa keluar. Pergi belikan peralatan sehari-hari untukku, terutama sumpit. Belikan sumpit sendiri untukku."

Namun, Huo Yingcheng hanya terdiam ketika mendengar perintah He Niancheng, Baru saja aku dapat makan di kantin dengan tenang, tanpa bingung untuk memasak terlebih dahulu. Sebenarnya bisa tidak sih jangan terlalu ribet! omelnya dalam hati.

Gu Qingjiu dan gadis-gadis lainnya, saat ini telah berada di asrama wanita. Selain Yu Bao'er, ada lagi 2 orang gadis yang akan sekamar dengannya selama paling tidak 3 bulan kedepan. Salah satunya adalah gadis bermata sipit yang tadi habis bertengkar dengan Yu Bao'er. Satunya lagi adalah gadis imut yang bila tersenyum, terlihat taring kecil yang menghiasi mulutnya. Matanya yang besar, bagaikan tokoh kartun animasi di buku komik. 

Tampaknya gadis itu memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan gadis bermata sipit itu. Begitu masuk ke kamar dan menaruh kopernya, gadis itu langsung membuka topik pembicaraan, "Gu Qingjiu dan Yu Bao'er, ya? Kalian bisa pilih ranjang terlebih dahulu. Kalau kalian sudah memilih, baru nanti aku dan Yunyun memilih." ujarnya dengan ramah.

Gadis itu tampaknya adalah gadis yang penuh sopan santun, nama Yunyun yang ia sebutkan barusan, tampaknya adalah nama dari gadis sipit itu. Mendengar namanya disebut, gadis sipit itu hanya mendengus sambil menatap Gu Qingjiu dan Yu Bao'er.

Yu Bao'er membalas tatapan dingin teman sekamarnya itu, dengan tatapan tajam darinya. Lalu dengan santai, ia menunjuk ke ranjang susun di sebelah kiri kamar tersebut, "Aku dan Gu Qingjiu di sebelah sini ya." ucapnya tanpa sungkan.

Setelah itu, Gu Qingjiu segera berbisik pada gadis bermata besar itu, "Terima kasih." katanya. Gadis itu kemudian tersenyum kecil, hingga memperlihatkan taringnya, "Sama-sama..." balasnya dengan ramah. 

Lalu, Gu Qingjiu membalasnya lagi dengan mengangguk pelan, setelahnya ia menoleh ke arah Yu Bao'er. Sambil menunjuk ke ranjang bawah, ia kemudian bertanya pada Yu Bao'er, "Aku pilih ranjang yang bawah boleh?" Dirinya bukan tipe yang dapat tidur dengan tenang dan anteng, karena ia suka sembarangan berubah-ubah posisi tidur, dan itu takut mengganggu Yu Bao'er bila ia berada di ranjang atas.

Ketika Yu Bao'er mendengar Gu Qingjiu terlebih dahulu membuka suara, hal itu membuatnya ingin menggoda Gu Qingjiu, "Mohon-mohon dulu, dong!" ucapnya. Mendengar hal itu, dengan datar Gu Qingjiu segera berkata, "Ya sudah aku tidur di ranjang atas saja."

Mendapatkan reaksi seperti itu dari Gu Qingjiu, membuat Yu Bao'er dengan cepat segera meralat perkataannya, "Iya, iya. Baiklah. Kamu tidur di ranjang bawah! Aku kan cuma bercanda. Masak, begitu saja ngambek?!" gerutunya...