Wili tampak terkejut saat mendengar jawaban Jeni kepadanya. Ia segera meneguk air putih yang ada di depanya. Berusaha menenangkan perasaannya.
"Mengapa kamu membacanya, Jen? Itu hanya slip gaji Roy saja." Wili membuat alasan. Sepertinya ia lupa menaruh cek itu. Padahal uang lima puluh juta itu adalah pembayaran atas tugas Roy yang telah membakar rumah Jeni kala itu. Ia masih ingat betul dengan uang itu, sampai-sampai mampu menghentikan aktivitas makan malamnya dalam beberapa detik.
"Slip gaji. Masa sebesar itu, Mas. Sampai lima puluh juta?" Jeni malah bertanya lagi.
"Iya, Wili. Kok kamu bisa memberikan uang sampai lima puluh juta?" Sindi pun menimpali dengan bertanya.
"Itu untuk tiga bulan kok. Masa iya gaji satu bulan sampai segitu, yang benar saja," jawab Wili kepada keduanya. Ia pun kembali membuat alasan. Namun, wajahnya benar-benar terlihat gugup. Ia berusaha menutupi dosa masa lalunya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com