webnovel

268 Lagi-lagi diusir

"Saya akan bayar sepuluh kali lipat kepada istri kamu!" tegas Sindi dengan raut wajah penuh kemurkaan.

Wili tercengang dengan perkataan mamahnya. Bagaimana bisa Sindi membandingkan tetesan darah Jeni dengan lembaran rupiah.

"Mengapa Mamah bicara seperti itu, Mah?" Wili bertanya dengan tatapan sendu. Hatinya bagai tertusuk duri merasakan pedihnya ucapan Sindi hari ini.

"Lalu, kamu pikir apa? Saya sudah tahu tujuan Jeni mendonorkan darahnya. Itu hanya karena dia pikir kalau saya akan berbaik hati kepadanya. Dasar wanita licik!" Sindi berbicara dengan hardiknya padahal dia tampak lesu namun terdengar kuar dalam meluapkam amarahnya.

"Pergi dari ruangan ini, Wili! Saya tidak mau kondisi saya menurun lagi gara-gara ulah kamu!" sambung Sindi masih dengan amarahnya kepada Wili yang masih saja belum pudar.

"Pergi!" usir Sindi sekali lagi dengan bola mata membulat saat Wili masih saja bertahan di dekatnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com