webnovel

170 Pertanyaan Jeni.

Mery sedikit mematung. Ia hampir saja keceplosan. Mery baru saja ingat kalau Wili meminta Mery tak banyak bicara mengenai keluarganya pada Jeni. Wili juga meminta dengan menekan agar Mery mengunci mulutnya dari rahasia-rahasia keluarga Wili.

'Ah, saya hampir saja lupa dan berbicara apa yang tak seharusnya saya ucapkan,' gumam Mery dalam hatinya.

"Mery! kok kamu diam saja? Jawab dong, Mer!" tekan Jeni tampak antusias. Dia pikir hanya Mery yang bisa ia mintai keterangan mengenai kebebaran keluarga Wili. Karena Jeni dipaksa harus percaya pada ucapan Wili dan diminta tak banyak bertanya.

"Oh maaf, Non. saya sedikit melamun," sahut Mery yang memang baru saja sadar dari lamunan singkatnya.

"Kok melamum sih! Saya sedang bicara serius sama kamu, Mery!" gerutu Jeni.

Saat ini, Mery telah selesai membungkus jemari tangan Jeni dengan plester. Lukanya sudah tertutup dan Mery berharap Jeni tak akan merasakan perih pada tangannya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com