Alex memberikan sebuah israyat dengan menatap tajam kedua mataku, memintaku menjawab pertanyaan Rival yang demikian.
"Aku… Aku sedang, bersama Alex." Aku menjawab dengan perasaan yang bercampur aduk. Antara takut dia akan mencercaku lagi atau Alex akan marah padaku jika kau berbohong pada Rival tentang keberadaanku.
Untuk sejenak, Rival terdiam tak bersuara dari jauh sana.
"Baiklah, sampai jumpa nanti malam di rumah om dan tante."
Bip bip bip.
Panggilan telepon berakhir begitu saja. Rival mematikan panggilan teleponnya padaku. tentu aku semakin gugup mendengar suara Rival yang terdengar begitu berat, aku sudah bisa membayangkan dia pasti sangat marah saat ini.
"Oh, apakah lelaki adalah lelaki yang dengan berani membawamu pulang di depanku saat itu?" Alex bertanya dan mengingat siapa Rival pada saat itu.
"Dia…" aku tidak bisa melanjutkan ucapanku.
"Bukankah dia juga yang datang bersamamu ke kampus pagi tadi?"
Aku terkesiap, bagaimana Alex tau? Ah, sial. pasti Jodi, iya. Jodi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com