Manis dan Asam

Malam pun tiba, aku masih memilih untuk diam diri di kamar. Makan siang yang Setya bawakan untukku tadi, sudah cukup membuatku menahan diri meski jam makan malam telah terlewati.

Tok tok tok...

Ketukan pintu dari luar kamar menyadarkan ku.

"Rose, kau sudah tidur? Una datang."

Aku terkejut saat mendengar suara bibi mengatakan hal itu. Dengan cepat aku beranjak turun dari kasur dan membuka pintu.

Kulihat bibi menghela napas panjang setelah aku membuka pintu. "Lihatlah, kau sangat berantakan." ucapan bibi menyadarkan ku, jika aku tidak membersihkan diri sejak pagi.

"Dimana Una, Bi?" tanyaku segera mengalihkan.

"Apakah harus mendatangkan sahabatmu, barulah kau mau membuka pintu kamar?" tanya balik bibi padaku.

Aku terperangah menatap wajah bibi.

"Boleh bibi masuk?" tanya nya padaku.

Aku seperti terjebak oleh siasat bibi yang tak terduga ini. Akhirnya aku mengangguk dan membiarkan bibi melangkah masuk. Namun, bibi menghentikan langkah nya tepat di depanku.