Ucapan Alex seolah mengetuk pintu hatiku dan dia lah pemegang kunci itu. Aku seolah terhipnotis oleh nya, dan tanpa berpikir aku mengangguk.
"Jadi, kau... Kau menerimaku?"
"Hem, aku..."
Alex menggenggam erat tanganku dengan erat kemudian mengecup punggung tanganku.
"Rose, apa kau juga punya rasa yang sama sepertiku, Rose?"
"Aku... Aku tidak tau, tapi entah sejak kapan aku merasa nyaman setiap kali bersama mu. Aku selalu ingin kau ada di dekatku, menemaniku, dan kau menjadi tempat segalanya bagiku."
Alex tersenyum haru. Dia terlihat begitu bahagia mendengar itu semua.
"Aku sangat senang, Rose."
Aku menganggukkan kepala dengan tersenyum padanya. Lantas mobil Alex kembali melaju, sepanjang jalan dia menggenggam tanganku.
Sampai di rumah paman dan bibi, aku hendak segera keluar dari mobil namun Alex menahan tanganku.
"Ada apa?"
"Ah, kenapa kau tidak peka? Kita baru saja jadian, aku ingin berlama-lama menatap wajah mu."
"Ih, jangan selalu menggombaliku." aku tersipu malu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com