"Ah, bagu sekali. Baiklah, kau bisa mendapatkan bonusmu di dalam. Cepat masuk dan temui Bos kita," ucap lelaki itu sembari tertawa lirih. Mikhael dan Poresa saling melempar pandangan. Mereka berdua berjalan ke dalam gedung dan mengikuti lelaki itu lagi. Di sana, keduanya bisa melihat beberapa ruangan di sisi kana dan sisi kiri.
"Kak, ruangan itu kenapa tertutup semua, ya?" tanya Poresa kepada Mikhael dengan wajah penasaran. Poresa yang berada di sana seketika menggelengkan kepalanya pelan. "Heum, aku tidak tahu. Apa kau mau masuk ke dalam?" Poresa kembali melempar pertanyaan kepada Mikhael. "Apa kita bisa memasukinya? Lihat, setiap pintu memiliki sandi masing-masing. Aku takut jika kita berdua terperangkap. Bisa saja ruangan ini punya penjagaan yang ketat, kan?" tanya Mikhael kepadaa Poresa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com