BAB 145. MENJADIKAN DIRI SEBAGAI UMPAN
Bai Xue Jian hanya bisa menyeringai mendengarkan wanita di sebelahnya sedang mengadu keluh kesah padanya. Rasa kagum dan iri yang dikatakannya, sudah biasa didengarkan oleh Bai Xue Jian.
'Mungkin hidupku benar-benar akan menyenangkan seperti yang dibayangkan oleh orang-orang. Tapi ... Kalau bukan karena racun darah ini ... Mungkin itu semua memang benar ...' batin Bai Xue Jian.
Wanita itu mendongak ke arah langit berbintang. Bulan yang bersinar dan ribuan bintang yang menemani malam telah menjadi saksi hidupnya selama ini yang selalu dikatakan 'menyenangkan' oleh orang lain.
Wangi harum dari bunga plum yang bermekaran membuat ketenangan meresap ke dalam hatinya. Wanita itu menutup kedua matanya sambil meluapkan isi hati pada dirinya sendiri.
"Nona Bai, eh tunggu! Bukankah kau sudah menikah dengan Putra Mahkota? Berarti seharusnya sejak awal kami memanggil mu Permaisuri Putra Mahkota?!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com