webnovel

Nia Brutal

"Iya, Pak. Aku kenal. Bapak adalah –" ucap Intan terpotong.

Hendrawan dan Intan sama-sama menoleh pada seseorang yang sekarang tengah salah paham.

"Bagus ya kalian. Apaan berduaan di sini, hem?" Nia marah sekali melihat suaminya sendiri yang kini mengobrol dengan Intan seperti sembunyi-sembunyi.

Nia kemudian melihat pada Intan dengan kedua matanya yang belotot dan rahangnya yang mengeras serta mulutnya yang bersungut-sungut.

Intan terasa kembali teringat ke memory dulu. Hari di mana dia dimarahi oleh Susan karena telah dianggap menggoda suaminya Susan—Wildan.

"Intan!" bentak Nia, "kamu sampai-sampai gak inget kalau kamu lagi masak nasi goreng, hem? Itu wajan sampai gosong." Nia terhengos-hengos karena emosi. Dia juga sembari menunjuk-nunjuk ke arah dapur.

Lalu, dengan garangnya. Nia menjewer telinga suaminya—Hendrawan.

"Sedang ngapain berduaan di sini, hah? Sedang ngapain?" Nia bertanya dengan kedua matanya yang masih belotot.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com