webnovel

Jangan jatuh cinta

"Maaf, kakak gapernah kepikiran untuk menjalin hubungan dengan kamu erika . Kakak cuma menganggap kamu sebatas anak dari teman bisnis papaku. Aku agak risih kalau kamu menganggap semua perlakuan baikku ke kamu selama ini itu karna ada rasa suka yang lebih sama kamu." kata-kata yang mengalir dari mulut seorang Kevin Saputra Wijaya, lelaki yang ku tembak 5 menit lalu di belakang halaman sekolah. Setelah peristiwa penolakan itu aku memblokir segala akses komunikasi dengan kak kevin dan pindah ke sekolah lain supaya enggak kepikiran dan gaperlu berpapasan dengan kak kevin. Dan bisa mulai move on dari kak kevin dengan rutinitas di sekolah baruku. Awalnya semua berjalan terasa sempurna. Tetapi, kira kira 5 tahun berlalu dari saat itu. Tiba-tiba dia muncul begitu saja didepanku dan menerima perjodohan diantara kami dan memperkenalkan dirinya sebagai Calon Suamiku. Ya 'dia' yang ku maksud tidak lain dan tidak bukan adalah Kak Kevin, orang yang menolak perasaanku 5 tahun yang lalu dan hanya menganggapku sebagai anak dari kolega bisnis papanya.

uliclaudia02 · Fantasia
Classificações insuficientes
16 Chs

4

"Walau udah sering ke rumahmu, tetap aja tiap datang aku selalu takjub. Emang rumah orang kaya emang beda ya. Rasanya kalau rumahku ini, gabakal aku ninggalin rumah loh erika" seloroh siska sambil menghidupkan TV di ruang tv dan mulai membuka snack yang tersedia disana.

"Bisa aja mulut kau itu muji, aduh aku kepengen curhat sis, kemaren itu terlalu bikin kepala aku berdenyut kencang rasanya kepalaku kepengen pecah setelah dari rumahmu" kataku memulai sesi curhat panjangku seperti biasa ke siska.

"Apalagi yang bikin kau pusing? udah siumannya ayah kau, kau bilang. Brarti kan udah kembali damai lagi toh?" tanyanya bingung sambil mematikan siaran TV dan mulai fokus menatap kearahku dan mendengarkan dengan seksama.

"Gak semudah itu rupanya. Kau tau sesampainya aku di rumah sakit rupanya orang yang dijodohkan ke aku itu ada di rumah sakit. Dan yang lebih parahnya, orang yang dijodohkan ke aku itu bukan orang lain. Tapi orang yang betul-betul kenal sifat aku luar dalam siska. Dan kau kenal siapa itu sis, dia orang brengsek gaada otak yang sama sekali ga pernah anggap aku. Dan aku mengiyakan untuk ngejalanin perjodohan selama 6 bulan" kataku nyerocos panjang lebar menggebu ke siska.

"Eh maaf nih ya. Siapa sih yang kau bicarain, aku kenal? siapa? jangan bikin aku mikir deh. Otakku udah di limit nya sekarang, tinggal kasih tau aja langsung daripada ribet belibet" kata siska membalas.

"Kak kevin sis...." kataku lirih ke arah siska. "SIAPA?! Wahhhh sempurna! gila penderitaanmu lengkap njirrr, gini amat ya nasibmu. Eh tapi kalau dari cerita kau kan bakal ngejalanin selama 6 bulan. Gila kau ya? Aku berani bertaruh kau bakal luluh kalau lawannya kak kevin. Aku tau kau masih memendam rasa yang sama mengingat sejauh ini kau gak pernah deket sama cowo lagi bahkan menolak semua cowok yang nembak kau selama ini" jawab siska serius.

"aku gatau lagi mau gimana, sumpah aku pusing mikirin ini dari tadi pagi siska." kataku lemas sambil bersender ke bahu siska.

'Ting tong.....ting tong'

"Eh siapa? kau ada janji mau ketemu tamu? atau kau ada pesan delivery makanan? tapi kau udah masak banyak jadi gamungkin. Jadi itu siapa?" tanya siska kearahku karna mendengar bel yang bunyi.

"Mana aku tau pula itu siapa siska. Aku ingat cuma janji sama kau aja. Aku udah bilang bunda ga terima tamu dan ga kemana-mana hari ini. Kawani aku liat kedepan yuk." kataku menjelaskan dan mengajak siska melihat siapa yang datang.

Aku dan siska langsung membuka rumah dan ketika membuka sedikit pintu gerbang dan ingin mengintip aku dikagetkan dengan muka kak kevin yang sedang tersenyum kearahku.

"Betulan dirumah rupanya. Siang Erika,  Apa kabar hmm?" tanya kak kevin ramah. "Kabar ba-baik kak, kakak ngapain datang ga ngabarin dulu." jawabku terbata-bata.

"Kepengen surprise-in kamu aja sih, udah kangen kepengen ketemu sama kamu. Emmm jadi aku ga ditawarin untuk masuk bertamu nih? ga enak banget ngomong di depan gerbang pagar rumah gini" jawab kak kevin kearahku.

"Masuk kak silahkan, mobilnya mau parkir diteras dalam?" tanyaku canggung ke kak kevin. "Boleh deh tolong bukain pintu gerbangnya ya erika." pinta kak kevin dan mulai memasukkan mobilnya ke teras dalam rumah.

"Halo kak kepin keep...cih-" sapa siska sebal ke kak kevin. "Hahahaha.... halo siska apa kabar? masih aja erika tahan sahabatan sama kamu ya" kata kak kevin membalas.

"Kakak juga masih aja mau nempel ke erika walau udah pernah nolak dia ya. Emang lelaki yang sempurna itu gaada ya. Pintar, ganteng tapi minus akhlak." jawab siska lagi sinis, sambil bergelayut di lengan kananku.

"Udah-udah kalian tiap ketemu berantam aja. Udah kayak tom and jerry tau. Kak kevin mau minum apa? biar kusediain" kataku menengahi.

"Apa yang ada aja  yang bisa diminum terserah apa aja gapapa kok erika" kata kak kevin menjawab pertanyaanku sambil tersenyum.

"Entah kenapa kau kayak merencanakan niat jahat untuk hubungan yang bakal kalian jalanin kedepannya." kata siska setelah erika pergi ngambil minuman untuk para tamu.

"Niat jahat. Ga mungkin aku punya niat jahat. Dan hubungan antara aku dan erika bukan urusan orang luar sepertimu. Jadi jangan ikut campur soal masalah hubungan yang akan kami bangun." jawab kak kevin sambil menatap tajam ke arah siska.

"Kalau sempat kau sakiti si erika sekali lagi aja, siap-siap aku yang bakal melindungi dia dan ngejauhin dia sejauh-jauhnya dari kau ya kak kev." jawab siska memperingatkan kevin dengan tegas dan serius.

"Tenang aja, kekhawatiran kau ga bakalan terjadi berani aku jamin" jawab kak kevin menatap siska dengan mimik serius.

"Kalian lagi pada bicarain apaan? kelihatannya serius banget?" tanyaku bingung sambil berjalan kearah mereka membawa nampan berisi Kopi hitam dingin untuk kak kevin dan Teh susu dingin untuk siska dan setelah sampai menaruh minuman mereka di meja depan mereka.

"Ga bahas apa-apa kok ri. Tadi aku cuma nanya-nanya kabar kak kepin dan aktifitas sekarang ngapain" jawab siska sambil mulai berjalan ke arah rak jajanan dan mengambil beberapa jajanan untuk dia cemil. Dan berlalu begitu saja ke arah kamarku meninggalkan aku dan kak kevin untuk berbicara.

"oh oke" jawabku mengerti.

"Jadi kakak datang mau ngapain?" tanyaku setelah mengambil posisi duduk yang menurutku nyaman.

"Aku mau ngambil beberapa berkas perusahaan di ruang kerja ayah. Sama aku mau minta ke kamu langsung nomor kontak kamu rika." kata kak kevin menjawab pertanyaanku.

"Nomor kontak aku gaada gan-" kataku terputus mengingat kelakuanku, memblokir nomor kontak kak kevin seminggu setelah ditolak.

"Tapi aku kirim pesan gabisa tuh? jangan-jangan kamu nge-block aku ya rika?" tanya kak kevin tepat sasaran.

"Ja-jadi gini kak, kayaknya dulu aku pernah gak sengaja ngeblock kakak dan sampai sekarang gak aku buka blokiran kontak kakak kayaknya" jawabku ngeles sambil membuang pandanganku ke arah lain.

"Ohhh gak sengaja? kamu yakin itu memang gak sengaja? Hahahaha..... sengaja juga ga masalah kok, tapi mulai sekarang harus di buka blokiran atas nomor kontak aku ya" kata kak kevin sambil tertawa sesekali. Aku yang mendengar itu hanya bisa menahan malu dan pipiku kembali memerah.

"iya kak, nanti kubuka blokiran kontak kakak" jawabku ke kak kevin. "No, aku mau kamu buka blokirannya sekarang. Kalau nanti-nanti, ditunda-tunda jadinya terakhirnya malahan lupa jadi sekarang sini mana hape kamu." kata kak kevin sambil mengulurkan tangannya meminta hapeku.

Setelah membuka kunci ponsel aku langsung menyerahkan ponselku ke kak kevin. Aku melihat muka kak kevin sempat menyerngit dan kembali tenang sambil mengetik sesuatu disana. Aku teringat sesuatu dulu aku mengubah kontak kak kevin itu ' Kev Brengsek siyalan' saat teringat aku berusaha mengambil hapeku dari tangan kak kevin, sumpah siapapun di posisiku pasti akan amat sangat malu.

"Bentar Brengsek siyalan ini lagi menyelesaikan urusannya sebentar, darling" bisik kak kevin setelah menangkap ku yang heboh mengganggu aktivitasnya di hapeku.

Setelah selesai kak kevin melepaskanku dan menyerahkan kembali handphone ku ke tanganku. " Namaku jangan diubah lagi ya.Aku ke ruang kerja ayah dulu ya,darling" kata kak kevin melangkah pergi meninggalkanku di ruang TV.

Aku langsung mengecek handphoneku dan melihat nama kontak kak kevin dari 'Kev brengsek siyalan' menjadi 'Ma Husband Kevin'.

" Siyalan " desisku.