webnovel

Jangan jatuh cinta

"Maaf, kakak gapernah kepikiran untuk menjalin hubungan dengan kamu erika . Kakak cuma menganggap kamu sebatas anak dari teman bisnis papaku. Aku agak risih kalau kamu menganggap semua perlakuan baikku ke kamu selama ini itu karna ada rasa suka yang lebih sama kamu." kata-kata yang mengalir dari mulut seorang Kevin Saputra Wijaya, lelaki yang ku tembak 5 menit lalu di belakang halaman sekolah. Setelah peristiwa penolakan itu aku memblokir segala akses komunikasi dengan kak kevin dan pindah ke sekolah lain supaya enggak kepikiran dan gaperlu berpapasan dengan kak kevin. Dan bisa mulai move on dari kak kevin dengan rutinitas di sekolah baruku. Awalnya semua berjalan terasa sempurna. Tetapi, kira kira 5 tahun berlalu dari saat itu. Tiba-tiba dia muncul begitu saja didepanku dan menerima perjodohan diantara kami dan memperkenalkan dirinya sebagai Calon Suamiku. Ya 'dia' yang ku maksud tidak lain dan tidak bukan adalah Kak Kevin, orang yang menolak perasaanku 5 tahun yang lalu dan hanya menganggapku sebagai anak dari kolega bisnis papanya.

uliclaudia02 · Fantasia
Classificações insuficientes
16 Chs

12

Setelah keluar sedikit dari komplek perumahan dan terlihat gerobak lumpia basah langganan si siska tuyul, dia dengan semangat minta diturunkan disitu, asal berterimakasih dan ngacir keluar begitu saja dan menghampiri abang-abang gerobak penjual lumpia tersebut. Aku hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku si sohib tuyul satu itu, kevin langsung kembali melajukan mobil sambil menahan tawa karna melihat reaksiku akan tingkah siska tuyul.

" Jadi ini kita mau jalan kemana? Ada request?" Tanya kevin soan meminta pendapat tentang tempat jalan kami.

" Kita ke mall aja gimana vin?, soalnya aku sekalian mau ke toko buku ada yang mau dibeli." tanyaku balik meminta respon atas jawabanku.

"Vin?" gumamnya

"Eh, maksudnya kevin maaf asal nyingkat nama kamu" jawabku kelabakan karna tanpa sadar menyingkat asal nama kevin.

"Gapapa, aku suka. Jadi kerasa makin dekat sama kamuu eri" balasnya cepat sambil tersenyum lebar kearahku. Aku hanya membuang pandangan ke jendela karna salting.

" Yaudah kita jalannya ke mall biar sekalian kalau kamu mau shopping yang lain juga bakalan aku temani" jawab kevin cepat sambil tetap menyunggingkan senyumnya.

'Ya Tuhan, manis banget senyumnya jaddi tambah ganteng maksimal. Gimana aku bisa tahan selama beberapa bulan ke depan kalau kaya gini. Jantungku berisik banget sih, tenang bentar kek kalo kedengaran kan berabe, semoga aja ga kedengaran' pikirku dalam hati.

Ga terasa karna jalan lancar tiada macet mobilnya sudah terparkir rapi di parkir valet mall ini. Setelah keluar dari mobil dan saat mau berjalan masuk kearah mall alarm lapar menguar dari perutku tanpa malu, kevin yang mendengar hanya bisa menyunggingkan senyum mengerti dan berinisiatif bertanya duluan.

" Udah siang, mau makan dulu? Makan apa ya enaknya." Kata kevin bertanya padaku.

" Hehehe.... iya nih udah siang, enak nih kayanya makan di Solaria, porsinya ga pelit." Jawabku lugas ke kevin.

" Hahahha.... yaudah yuk buruan kita ke solaria supaya perut kamu cepet dikenyangin." Jawab kak kevin sambil mmemegang tanganku dan mulai berjalan cepat sambil berangkulan tangan.

Aku yang kaget hanya bisa terdiam sambil mengulum senyum dalam diam, entah kenapa rasanya nyenengin aja. Setelah sampai kami dengan cepat memesan makanan dan juga menu tambahan untuk makan tengahnya dan tidak lupa wajib minuman dingin.

" Kamu ke ttoko buku mau beli apa eri?" Tanya kevin sambil kami menunggu makanan datang.

"Mau beli buku untuk refrensi buat kuliah, trus kalau ada novel aatau komik yang menarik wajib dibeli, sama beberapa buku gambar baru karna buku aku udah mau habis." Jawabku cepat sambil mengingat ingat mau membeli apa.

" Kamu ga berubah ya, selalu lekat dengan novel, komik dan juga buku menggambar. Kapan-kapan gambarin aku dong, kepengen lihat hasil gambaran kamu eri." Kata kevin nyeletuk.

" Soalnya menurutku membaca dan menggambar lebih seru daripada harus ngumpul sama sekumpulan cewe-cewe hanya untuk bergosip vin, kapan kapan pas pertemuan berikutnya kita di rumah aja kevin ngehabisin waktu untuk gambar, nanti aku lukisin deh." Kataku semangat.

Setelah asik menghabiskan waktu bercengkrama, makanan pesanan kami pun mulai berdatangan mulai dari Paket Nasi Chicken Cordon Blue punya kevin, Tofu saus padang, Cah Kangkung, Nasi Goreng Tomyam Seefood Pedas Punyaku, 2 Es Teh manis

untukku dan 1 Es Lemon Tea untuk kevin. Akhirnya kami memulainya dengan doa makan yang dipimpin kevin dan setelah itu kami makan dengan tenang tanpa mengganggu satu sama lain yang fokus ke makanannya masing-masing.

Saat suasana dirasa hening terlalu lama dan sudah selesai makan kevin permisi beranjak sebentar dari kursi untuk membayar makanan kami ke kasir.

"Aku ke kasir bentar ya eri, mau bayar." Pamitnya sambil langsung mengelos pergi, aku hanya bisa mengangguk dan melanjutkan menghabiskan teh manis dingin milikku. Saat semua urusan makan telah selesai kami langsung jalan ke arah toko buku besar yang ada di lantai 3 mall itu, kevin menemaniku berjalan sambil tetap memegang tanganku dengan alasan supaya kami ga terpisah karna memang mall sedang dalam kondisi ramai.

Saat menemukan toko buku aku langsung spontan melepas tangan kevin dan berlari masuk mencari buku-buku dan barang yang ingin ku beli, aku yakin kevin mengerti dan juga larut dalam buku buku yang dia inginkan juga.

Setelah satu jam terhanyut dalam berburu buku dan juga peralatan lain, aku mulai berjalan ke arah kasir sekalian mencari keberadaan kevin. Selesai membayar aku langsung keluar dari toko buku dengan 1 kantong blanja besar yang penuh dengan barang belanjaanku, dan tiba-tiba dari belakang kevin menepuk bahuku.

" Udah selesai eri? Dapat semua buku yang dibutuhkan? Aku tadi terlarut membaca buku tentang bisnis. Udah nunggu dari tadi?" Tanya kevin beruntun sambil mengambil alih membawa kantong belanja punyaku. Tangannya jadi penuh dengan kantong belanja, terlihat imut dimataku.

"Mau lanjut nonton ke bioskop ga ri? Aku rasa waktu kita berdua masih dikit banget, aku belum mau antar kamu pulang, mau ya?" Tanyanya dengan nada penuh harap.

"Aku sih mau-mau aja asal ga ganggu waktu kamu." Balasku.

" Kamu ga ganggu kok, jadi mau kan?" Tanyanya ulang untuk memastikan.

"Iya, aku mau deh nonton." Jawabku terkikik sambil merangkul lengan kevin dan menariknya.

Akhirnya kami menghabiskan waktu dengan nonton 2 film berturutt-turut dan karna kekenyangan dengan popcorn selama nonton, jadi karna udah malam kevin mengantarku kembali ke rumah dengan selamat.

Saat sudah memastikan mengantarku dengan selamat kevin langsung ppulang kembali ke rumahnya dan dengan aalasan besok dia sibuk urusan ke kantor padahal dia menemui pacar kesayangannya di apart wanita itu. Sesampainya disana kevin langsung dengan mudah menekan kode samdi apart becca dan masuk begitu saja.

'i miss u so much beb' jawab becca saat melihat kevin masuk ke dalam apart, menghampiri dan memeluk erat kevin.

"me too, sayang" balas kevin sambil mencium seluruh bagian wajah dari becca. Dan langsung membawa becca untuk duduk bersama di sofa santai di ruang tamu, sambil berbincang panjang untuk melepas rindu.

'Beb, kamu ga bakal ninggalin aku kan?' tanya becca tiba-tiba ditengah pembicaraan mereka berdua.

"Maksud kamu apa sayang? kok tiba-tiba ngomong kaya begitu?" jawab kevin balas bertanya pada pacarnya itu.

'Pas aku shopping kemarin, aku ga sengaja lihat kamu lagi jalan sama erika, aku emang tau kamu ngedekatin erika karena rencana kita tapi aku takut banyak waktu yang kalian habiskan bakal bikin kamu lupa dan ngejauhin aku dan luluh sama dia' tutur becca sambil menangis.

"engga sayang, aku ga bakalan luluh sama dia dan nggak akan ninggalin kamu. Aku juga gasuka sama anak itu dari dia masih kecil. Aku bakal setia sama kamu." Ucap kevin cepat untuk menenangkan wanitanya.

Dan satu hari itu dihabiskan kevin dengan becca tanpa ada bertanya atau memberi kabar kepada erika, seakan dunia hanya milik kevin dan becca berdua.