webnovel

83

*

sudah seminggu sisi di dalam rumah besar dan mewah itu namun dia bosan karena tak ada akses Internet bahkan hanya untuk menelpon keluarganya saja hanya bisa jika rubi di rumah selebihnya sisi menghabiskan waktu untuk menonton drama kesukaan dan menanam bunga di taman di belakang pekarangan rumah mereka

"bi aku mohon telpon kak Morgan kasih tau tempat ini"pinta sisi pada bi ina yang akan keluar untuk belanja kebutuhan dapur

"bukanya bibi gak mau non...tapi bibi keluar aja juga di kawal sama mereka"jawab bi ina dengan menunjuk dua lelaki kekar yang sedang mengawasi mereka

"bibi cari cari kesempatan deh...aku udah gak mau tinggal di sini..aku mohon" bujuk sisi lagi dengan mata berkaca-kaca membuat bi ina tak tega

"baiklah bibi coba ya non...tapi gak janji ya"jawab bi ina sambil beranjak pergi

"terimakasih bi"kata sisi sambil mencium pipi bi ina mungkin dengan bantuan kakaknya sis bisa keluar dari tempat ini

**

rubi berada di kantor untuk metteng dengan koleganya dari luar yang tak bisa di wakilkan , ya urusan kantor selama masih bisa di atasi oleh randy maka rubi tidak ke kantor dia saat ini fokus ke sisi dan memperbaiki hubungan meski sisi masih bersikap dingin padanya

selesai metteng dan tak ada kerjaan yang mendesak rubi beranjak dari kursi kejayaan untuk pulang ke rumahnya namun Alexa datang dan berlari menghampiri rubi sambil memeluknya

"kamu ke mana saja..aku mencari mu"kata Alexa dengan manja

"aku sibuk...minggir"jawab acuh rubi

"kau tak peduli dengan anak yang aku kandung"Alexa berkata sambil menagis untuk mencari perhatian rubi

"aku peduli..."jawab rubi sambil berjalan ke sofa merebahkan badannya dan di ikut oleh Alexa

"jika kamu peduli..kenapa kamu menjauhi aku bahkan tak mengangkat telpon atau membalas chat ku"kata Alexa

"jika aku tak peduli maka aku sudah memaksa mu aborsi bayi itu...lebih baik sekarang kau baik-baik di sini dan lahirkan bayi itu dengan selamat dan setelah itu pergilah dari hidup ku dengan damai lalu biar aku dan sisi yang membesar kan anak itu" jawab rubi dengan kejamnya

Alexa yang mendengar itu langsung menarik kerah rubi dan menamparnya dengan keras

plakk

"kau brengsek..mana aku sudi memberikan anak ku pada wanita yang aku benci"Alexa berkata dengan muka yang memerah karena marah

rubi tersenyum mengejek saat melihat Alexa dia beranjak pergi keluar ruang kerjanya sebelum menutup pintu rubi berbalik dan berkata dengan menatap tajam Alexa

"hanya ada dua pilihan yang pertama berikan anak itu pada ku dan sisi dan yang kedua bawa pergi anak itu tapi jika kau membawanya pergi jangan harap bayi itu mendapatkan namaku bahkan tak ada uang sepeserpun"

Alexa terjatuh di lantai dan menangis bagaimana rubi bisa setega itu dan mungkin rencana kali ini yang dia atur dengan baik gagal untuk mendapatkan gelar nyonya Adinata, tapi lain kali tak akan gagal lagi