Kana menghela nafas bosan, baru sehari Damian pergi saja ia sudah bingung mau melakukan apa karena biasanya pria itu selalu muncul dan menawarkan berbagai hal ketika Kana bosan.
" Sepertinya ada yang bosan " celetuk Rano yang sedang memeriksa emailnya duduk di seberang Kana.
" Apa aku telepon Grandpa biar pulang ke sini aja ya?" gumam Kana.
" JANGAN " pekik semua orang seketika.
Kana terkekeh, " emangnya Grandpa sehoror itu ya?"
" Kalau ada Pak Tua itu kita kurang bebas, dia kan suka mengomentari kegiatan orang agar sesuai keinginannya " gerutu Rano.
" Kayaknya enggak deh, Dad. Grandpa gak pernah gitu ke aku " ujar Kana.
" Itu kan padamu, cucu menantu kesayangannya. Mungkin hanya kamu satu-satunya orang yang tidak akan ia omeli meski berbuat salah " terang Lily.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com