Jing Zhen sangat marah, "Selidiki! Ini satu-satunya anak lelaki saya, Putra Mahkota masa depan! Cari tahu semua orang yang terlibat dalam hal ini dan bunuh mereka semua!"
Kemarahannya datang pada waktu yang tepat.
Selir Yan menjadi panik.
Walaupun dia yakin bahwa setiap langkah yang diambilnya tanpa kekurangan dan bahkan orang yang membeli obat itu bisa dikatakan bertindak atas perintah Permaisuri Ji, di lubuk hatinya, dia masih merasa sedikit panik.
Dia menggenggam tangannya, hanya untuk melihat tatapan Permaisuri Janda yang menjadi dingin sekali.
Permaisuri Janda adalah juara dari konflik terakhir di istana, dan dalam matanya, tipu daya Selir Yan sederhana belaka.
Permaisuri Janda menundukkan matanya, berbicara pelan, "Selidiki! Bawa orang ke sini untuk disiksa di sebelah kamar ini!"
Orang-orang di luar langsung masuk, menangkap Permaisuri Ji, dan menyiksa dia dengan kejam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com