webnovel

Selingkuh di Depan Mata

Tak kuasa melihat adegan panas yang dilakukan oleh Suaminya dengan sekertaris di depan matanya, Aurel pun memutuskan untuk menutup pintu kamar rapat-rapat.

Tubuhnya melemas hingga kakinya seolah tak terasa sedang menapak lantai. Ia duduk di depan pintu sambil terus membungkam mulut dan menangis terisak.

Hancur! Ya, bagi Aurel sebuah perselingkuhan adalah sesuatu hal yang tidak bisa diterima. Kalau saja dia punya nyali, dia tentu sudah keluar kamar untuk melabrak Suami juga wanita PELAKOR itu. Sayangnya, nyali itu kalah dengan rasa kecewa dan sakit yang begitu membekas.

Namun, tidak disangka suara desahan dari Carissa terdengar sangat keras hingga mampu didengar Aurel. Tangisan Aurel semakin menjadi lalu tangannya menutup kedua telinga dengan rapat agar tidak ada suara desahan lagi yang dia dengar.

"Sayang, pelan-pelan saja ... aku suka kamu melakukannya dengan penuh hati-hati," ucap Carissa sambil menggigit bibir bagian bawah.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com