webnovel

Rasa yang Terbelenggu

Aurel menunggu jawaban atas penolakan yang ia layangkan, tapi Brian hanya menanggapinya lewat kebatianan. Ia tak ingin lebih menyakiti hatinya dengan memperpanjang pembahasan ini.

"Kenapa dia jadi diam? Apa dia marah? Tapi ...." keluh Aurel mulai bertanya-tanya dengan diamnya Brian di telepon.

Aurel menunggu terus menunggu hingga Brian kembali berucap.

"Kamu siap-siap. Aku sebentar lagi akan menjemputmu," ucap Brian kemudian dengan nada bicara yang datar.

"Aku? Siap-siap? Memangnya mau ke mana?"

"Hari ini aku akan mengajakmu pindah ke rumah baru. Kamu tak perlu khawatir dan tak perlu berberes. Di dalam rumah kamu yang baru, aku sudah melengkapinya dengan barang-barang yang kamu dan Alif butuhkan, jadi sekarang aku akan menjemputmu dan mengajak kamu dan Alif melihat rumah baru itu sekaligus mengantarkan kamu."

Deg!

Entah kenapa senyum Aurel yang semula membingkai di bibir mulai layu dan sirna.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com