Dae Hyun membantu mengoleskan obat memar di punggung Soo Yin dengan pelan dan hati-hati. Takut jika Soo Yin akan merasa kesakitan padahal apa yang dilihat tidak sesakit yang dirasakan Soo Yin.
Soo Yin duduk dengan berpangku pada kedua lututnya yang di tekuk. Duduk tepat di depan suaminya hanya berbalut selimut tebal setelah membersihkan diri.
"Sayang, apa terasa sakit?" ujar Dae Hyun yang merasa khawatir hingga ia mengusapnya begitu pelan.
"Tidak perlu menyentuhnya terlalu lembut. Itu tidak sakit sama sekali," tukas Soo Yin. Ia tidak ingin jika suaminya terlalu berlebihan.
Kulit Soo Yin yang seputih salju, membuat memar itu terlihat sangat jelas di permukaan kulitnya. Dae Hyun begitu ngeri membayangkan betapa sakitnya.
"Itu tidaklah seburuk yang dibayangkan," lanjut Soo Yin sekali lagi.
Ceklek …
Terdengar suara pintu yang terbuka dari luar karena memang tidak dikunci, sehingga Dae Hyun dan Soo Yin sontak menoleh untuk memastikan siapa yang datang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com