Richman Mengganti biaya perawatan apartemen Murni itu dengan menyewakan apartemen Hasnah.
"Apa kabarnya Murni?" Richman bertanya dalam hati. Dia rindu wajah Murni. Secara diam-diam dia membuka foto-foto di masa lalu, masa bahagianya dia dulu bersama Murni. Saat di Samarinda, di Jakarta, di Amerika, di Kotabangun. Richman menyimpan file foto itu di google foto. Terkunci dengan password. Password tanggal pernikahan dia dengan Murni!
Pada saat yang sama, Murni batuk-batuk tersedak minuman.
Zaleha memberikan air putih, dan menepuk pundaknya beberapa kali.
"Gimana!" Murni mengambil minumannya lagi.
"Alhamdulillah!" Wajah Murni memerah, batuknya belum hilang.
"Batuk aja lagi, biar hilang!"
"Sudah!" Murni tenang kembali
"Alhamdulillah!"
Murni diam. Entah mengapa tadi dia sempat kepikiran Richman. Mbo Minah dan Om Aji belum cerita tentang perjalanan religi mereka dari tanah suci hingga ke bumi para wali, Hadramaut.
"Ada apa?"
"Aku tadi teringat Richman!" Kata Murni jujur.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com