webnovel

Tak Ada Gunanya (1)

Editor: AL_Squad

Xia Ruoyun berdiri perlahan, rambut hitamnya menari dalam tiupan angin kencang. Dia mengangkat kepalanya, kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya meliputi wajahnya yang penuh air mata.

"Aku ingin kalian semua dikubur bersama Yu!"

Gemuruh!

Langit seketika mendung. Kilat dan petir menggelegar, kilat menyambar dan menyinari langit yang gelap dengan hebatnya.

"Setelah mendapatkan luka yang sangat parah, dia masih memiliki energi untuk meledakan dirinya sendiri!" Ekspresi Xia Ming berubah dan wajahnya memucat.

Harus dia akui , anak perempuannya ini memiliki talenta yang kuat. Sangat disayangkan dia tidak terlahir dari wanita yang dicintainya. Jika ia diizinkan untuk terus berkembang, Chuxue dan putrinya pasti akan menderita.

Itu adalah hal yang tidak ingin dilihatnya.

Untuk melindungi putrinya yang tercinta, ia hanya bisa membuang anak haram ini yang seharusnya tidak pernah dilahirkan!

"Ha ha ha!"

Xia Ruoyun tertawa dengan liar, tawanya dipenuhi dengan kebencian yang sangat hebat. Ia berkata dengan gilanya "Xia Ming, Luchen, aku akan membalas mereka hari ini walaupun itu harus dibayar dengan nyawaku! Sayang sekali Xia Chuxue tidak ada disini. Bukankah lebih baik jika kita semua bisa saling menemani satu sama lain saat kita menuju neraka?"

Gemuruh!

Medan energi yang kuat di sekelilingnya meluas. Batuan di lembah terangkat seolah digerakan oleh tawa liar seorang gadis yang membuat hati Xia Ming bergetar.

Tetapi tidak ada yang terjadi…

Semua kembali tenang.

Pcuuh!

Xia Ruoyun memuntahkan darah segar, lututnya terjatuh ke tanah dengan sangat berat. Darah segar terus keluar dari mulutnya. Ia menatap dengan tatapan tidak rela dan dendam pada sekelompok orang di hadapannya.

"Mengapa? Mengapa menghentikanku untuk meledakan diriku?"

Dia menundukan kepalanya dan mengepalkan tangannya, suara lemahnya bergolak dalam kemarahan.

Sebelumnya, ia merasa jelas bahwa Pagoda Ilahi Kuno telah menghentikan dirinya.

Ini juga kali pertama ia merasakan ada pergerakan semenjak dia mendapatkan Pagoda Ilahi Kuno.

"Kau tak menginginkan jiwaku hilang, bukan? Tetapi jika aku tidak dapat membalas mereka, apa gunanya jiwa ini bagiku? Bahkan jika jiwa dan tubuhku hancur seluruhnya, aku akan tetap menyeret mereka ke neraka bersamaku!"

Suara Xia Ruoyun mulai bergetar. Bagaimanapun juga ia tidak memiliki kekuatan untuk meledakan dirinya untuk yang kedua kali.

"Yu, maafkan aku. Kakakmu tak berguna. Aku tak dapat membalaskan dendammu."

Air mata menetes di wajahnya dan mengalir jatuh ke tanah.

Ia mulai tertawa tiba-tiba. "Aku, Xia Ruoyun, dengan ini bersumpah bahwa suatu hari nanti aku akan membuat mereka yang telah menyakitiku membayar dengan darah! Aku akan menghukum mereka selamanya tanpa penebusan! Untuk ini, aku akan menyerahkan jiwaku ke neraka yang kekal sebagai harganya!"

Suara gadis itu seperti sebuah kutukan yang menggema di telinga Luchen. Kepanikan tiba-tiba muncul di dalam dirinya. Ia tak berani untuk menatap mata yang penuh kebencian yang mendalam…

Pcuuh!

Xia Ruoyun memuntahkan darah segar. Tatapannya mengamati wajah orang-orang di hadapannya, seakan ingin mengingat mereka, menyimpan wajah mereka ke otaknya…

"Organ dalamnya telah hancur. Ia tidak mungkin akan hidup."

Xia Ming menatap dingin ke bawah ke arah Xia Ruoyun, seolah-olah ini bukan putrinya, tetapi musuh yang paling ia benci, sehingga tidak bisa hidup dibawah langit yang sama.

"Xia Ruoyun, serahkan Pagoda Ilahi Kuno!"

"Heh…"

Xia Ruoyun menyeringai. Tangannya memeluk erat tubuh adiknya yang sudah tidak berbentuk itu. Ia berdiri perlahan, berbalik arah tanpa ragu dan melompat ke jurang bersama Xia Linyu…

"Sial!"

Wajah Xia Ming menjadi pucat dan matanya menjadi gelap. "Semuanya! Pergi dan cari tubuhnya! Aku tidak percaya bahwa kita tidak dapat menemukan Pagoda Ilahi Kuno!"