Dibawah langit biru, gadis muda itu tersenyum sambil berjalan pelan ke arah Tetua Er yang sedang marah di depan kerumunan yang melihat.
Kerumunan langsung diam, semua orang memperhatikan setiap langkahnya.
Tuan Murong mengusap janggutnya dengan lembut. Aku juga lumayan penasaran, aku ingin menyaksikan sendiri kemampuan teman Yan'er!
"Gadis kecil, saat aku menyerang itu akan bersamaan dengan segala yang aku punya. Aku tak akan memudahkanmu hanya karena kamu masih muda. Lebih baik kamu bersiap menghadapi penghinaan!" Tetua Er mengejek saat wajah bangganya dipenuhi cemoohan.
"Tetua Er, silahkan menyerang."
Gu Ruoyun tersenyum lembut tetapi senyumnya tak mencapai matanya yang sedingin dan sejernih es.
"Haha, gadis kecil, karena kamu tak meninggalkan ruang untuk berkompromi, aku tak akan begitu sopan padamu."
BAM!
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com