172. Dia adalah obatmu[2]

"Nona muda, berhenti ini sangat berbahaya." Kata bodyguard itu sekali lagi mengingatkan. Tetapi gadis itu tetap saja bandel dan tak mau menuruti kata-kata mereka.

"Ha... Ha... Bahaya? Kalian semua takut?! Bagaimana kalau kita mati bersama?" Kata Akira yang dengan sengaja memprovokasi para bodyguard untuk berbuat kasar kepadanya. Akira tahu, jika mereka tidak akan pernah berani melakukan hal itu tanpa seizin raja iblis itu. Laki-laki sialan yang mengurungnya hari ini seperti kucing peliharaan, atau bahkan jauh lebih buruk daripada itu.

Bodyguard yang duduk mengapit Akira saling berpandangan, seolah sedang mendiskusikan sesuatu yang hanya dimengerti oleh mereka saja. Sesuatu yang tidak boleh terdengar oleh telinga Akira.

Para bodyguard itu saling mengangguk satu sama lain, yang artinya sepakat dengan tindakan yang akan dilakukan dan akan ditanggung bersama akibatnya.

Cus.. Sebuah jarum suntik menusuk lengan Akira dan perlahan memompa obat ke tubuh gadis itu