120. Untung apanya? Tanganku rasanya sudah mau patah

Abercio keluar dari kamarnya dengan membawa kunci mobil sendiri. Ia berencana untuk berangkat ke kediaman kalau sendirian tanpa mengajak Alex. Lagipula ini hanya sebagai pembuktian saja, kalau dia bukanlah laki-laki pembohong dan mengambil kelemahan seorang wanita hanya dengan ancaman dan gertakan saja.

Mantel yang berwarna abu-abu menyelimuti tubuhnya yang gagah. Kedua kakinya melangkah dengan pasti menuruni anak tangga dan berjalan menuju pintu keluar kediaman Arion sendirian dan tanpa pengawalan, seperti orang yang sedang melakukan Misi rahasia.

Alex yang kebetulan baru saja mengambil air minum di dapur secara tidak sengaja melihat sekelebat bayangan tubuh paman kecilnya di bawah cahaya remang-remang lampu ruangan. "Itu seperti paman kecil. Mau pergi kemana dia malam-malam begini?" Kata Alex yang segera mengikuti kemana arah abercio pergi.