webnovel

Istri Galak yang Provokatif: Atasanku adalah Seorang Pemarah yang Penuh Kasih Sayang

Setelah serangkaian peristiwa yang mengubah kehidupannya, Pei Ge memutuskan untuk memulai kehidupannya yang baru dan menemukan kembali posisinya di dunia ini. Dia mendapatkan pekerjaan baru, teman-teman baru dan … atasan baru yang semula dia salah duga sebagai seorang pria penghibur! Atasannya membantu Pei Ge membalas dendam terhadap teman yang mengkhianatinya, mendukungnya ketika dunia pun sepertinya sudah menyerah terhadapnya, mendorongnya untuk menjadi lebih yakin akan dirinya sendiri dan bahkan … mengacaukan kencan butanya. Dengan kemampuan kerjanya yang kuat dan sikapnya yang bersemangat, dia berhasil meraih prestasi tingkat atas di perusahaan tempat dia bekerja (di bawah skema licik seorang CEO) dan bahkan mendapatkan seorang gadis penggemar yang tidak sabar untuk menjadi saudara iparnya. Saat Pei Ge menjalani naik turunnya politik kantor, drama keluarga, menemukan pasangan yang tepat, dan harapan masyarakat, dia menyadari bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana kelihatannya dan semua yang ia yakini sedang diuji …. Kesalahpahaman Besar: “Kamu brengsek! Mengapa tidak menggunakan pengaman?! Aku hamil!” “… Dia bukan anakku.” “Brengsek! Kamu benar-benar berani tidak mengakuinya?! Aku berikan semua pengalaman pertamaku padamu! Kamu bajingan!” … Di dokter kandungan, dia membaca laporan laboratorium kehamilannya dan terpana: Haid tidak teratur. Pria itu mengangkat alis dan menyeringai, “Bukankah kamu membuat keributan dengan mengatakan telah mengandung anakku? Di mana anak itu ?! ” "..." Siapa yang takut pada siapa? Mari bertaruh!

Song Xixi · Urbano
Classificações insuficientes
1966 Chs

Mama, Mama, Jangan Tinggalkan Aku

Editor: Atlas Studios

Melangkah masuk ke dalam kamar, Pei Ge melihat Baby dengan wajah berlinang air mata.

Mata lebar anak itu bengkak karena menangis, dan tatapan takutnya membuat hati seseorang sakit saat melihatnya.

"Ma!"

Ketika bocah itu melihat Pei Ge memasuki kamar, anak itu melompat turun dari tempat tidur dan berlari ke arahnya, memeluk pahanya dengan tangan-tangan mungil.

"Mama, Mama, jangan tinggalkan aku …." isak anak itu, suaranya terdengar sangat malang.

Sambil menundukkan kepalanya untuk menatap anak yang bergelayut padanya, Pei Ge merasa hatinya meleleh.

Secara naluriah, Pei Ge setuju dengan permintaan anak itu. "Mama tidak pergi; mama tidak pergi. Cup, cup. Jangan menangis."

"Benarkah, Ma?"

Mata anak itu cerah ketika mendengar respons Pei Ge. Mata bengkaknya melebar bahagia sambil terus menatap Pei Ge.

"Iya."

Saat Pei Ge bicara, dia membungkuk untuk menggendong anak itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com