Hari demi hari telah berlalu hingga tak terasa dua bulan telah berlalu, Zahra sudah mulai bisa melupakan rasa sakit hatinya, setiap hari ia selalu hanya fokus menemani Adnan yang mulai belajar merangkah. Yah setelah dia bisa terngkurap, dan lehernya sudah kuat. Kini ia mulai belajar merangkak, dan Zahra harus ekstra hati hati melihat dia, takut jika dia sampai terluka.
Reyhan pun sepulang kerja, ia juga langsung bermain dengan putranya, sesekali ia memfotonya dan memvidiokan keseharian Adnan, agar nantinya bisa di jadikan kenang-kenangan saat Adnan telah dewasa.
Seminggu sekali atau dua kali Mama dan Papanya Reyhan pun datang untuk melihat cucunya, bahkan mereka tak bisa terlalu lama berada di luar kota ataupun di luar negeri, karena rasanya mereka selalu ingin pulang dan melihat cucu pertamanya itu, cucu pertama dan cucu satu satunya karena Zahra belum hamil dan masih fokus terhadap Adnan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com