webnovel

Isi Kontrak Pernikahan

Sudah tiga hari Lina menginap dirumah mertuanya diJakarta,Dia harus berakting setiap waktu karna Reno yang tak pergi kekantor selama Lina menginap disana,Entah apa tujuannya.Dia hanya pergi kekantor sebentar,sebentar sekali.

" Ren,kalian tinggal aja disini ya." pinta ibu Ratih pada anaknya yang kini mereka tengah bersantai bersama di halaman belakang rumah setelah makan malam.

" Iya kalian pindah aja kesini.Bapak sama Ibu kesepian Reno." Bapak Adi pun ikut angkat bicara untuk meminta anak dan menantunya pindah rumah.

" Gimana yank menurut kamu." tanya Reno pada Lina yang kini tengah beradegan mesra di depan orang tuanya.Kepalanya ia baringkan di paha Lina yang tengah mengupas kacang asin.

" Aku sih terserah kamu aja." Lina pura pura pasrah didepan mertuanya itu,menurut apapun kata suaminya.

" Gimana kalo aku beli rumah deket sini aja bu,karna aku lebih nyaman tinggal dirumah sendiri sama Lina." Reno mengutrakan pendapatnya yang terdengar penuh motif menurut Lina.

" Gitu juga boleh,ntar Bapak yang cari rumahnya gimana." Bapak Adi terdengar bersemangat mendengar keputusan putra bungsunya itu.

" Gak usah pak,Reno aja nanti sama Lina yang cari langsung.Bapak sama Ibu gak perlu repot repot untuk nyiapin semuanya." Reno kini bangkit dan terduduk menatap kedua orang tuanya yang berada didepannya.

" Ya udah kalo gitu,secepatnya ya Bapak kasih waktu 3 hari untuk kalian cari rumah,dan besok kalian pulang lah dulu kerumah kalian yang diBogor kemas barang barang yang akan kalian bawa." pinta bapak Adi yang membuat Lina melemparkan senyum palsunya sedari tadi.

Lina tak bisa membayangkan bagaimana kehidupannya setaun kedepan bila ia tinggal dekat mertuanya.Dia tak bisa membayangkan bagaimana capeknya dia harus berakting setiap saat dengan Reno.

" Lina bagaimana kalo ibu buatin toko kue kecil kecilan buat kamu.Jadi kamu bisa terus jualan kue disini." Ibu Ratih tak bisa menyembunnyikan kebahagiannya karna,akhirnya dia bisa dekat dekat dengan menantu kesayanganya.

" Gak usah bu,aku belom pede untuk buka toko kue sendiri.Aku lebih nyaman jual online dulu bu,nanti kalo peminatnya udah banyak mungkin aku akan pikirkan." tolak Lina dengan sopan.

" Ya udah kalo gitu gimana nyamannya kamu aja deh."

" Bu,bapak ngantuk kamar yuk." pinta Bapak Adi seakan memberi kode untuk membiarkan Reno dan Lina berduaan.

" Ya udah Ibu sama bapak tidur duluan ya Ren." pamit ibu Ratih menyetujui ajakan sang suami untuk kekamar.

Lina terus memperhatikan kepergian kedua mertuanya.Dia sungguh tak tahan untuk mencerca Reno dengan semua pertanyaan.

" Ka pokok nya aku gak mau y tinggal deket deket sini.Kamu gak lupa sama isi kontrak kita kan."Lina mengemukakan keberatannya begitu ia memastikan kedua mertuanya telah masuk kamar mereka.

" Ya aku tau itu,tapi kamu tau sendiri kan ibu sama bapak itu selalu saja ngajuin permintaan yang sama begitu kita kesini."ucapan Reno memang tidak salah akan itu.Mengingat Reno adalah anak kesayangan kedua orang tuanya,karna hanya dia yang bisa mengelola perusahaan keluarganya setelah kedua kakanya menolak.

" Ya memang gak ada alternatif lain apa,selain kita pindah kesini." ucap Lina tidak suka .

" Heh bukan kita tapi kamu yang pindah,lagi pula memang kamu gak kasian sama aku hah,perjalanan aku kesana dari kantor tuh jauh banget memakan waktu hampir dua jam,belum lagi aku pulang selalu larut." Reno mengeluh.

" Ya udah kalo gitu jangan pulang aja gak papa ko."ucap Lina sekenanya.

" Ya udah cerai aja sekalian,tapi kamu taukan resikonya apa.Jika kamu tak menyelesaikan kontrak kita."anacam Reno dengan jurus anadalannya.

" Siapa juga yang bilang mau cerai,pernikahan kita itu hanya status ka.Jadi tak masalah kalo kaka gak ngunjungi aku atau tinggal sama aku." Lina tentu saja tak setuju dengan usul Reno yang sangat tidak menguntungkannya itu.Inti dari kontrak pernikahan itu tentu saja tentang uang.Makannya Lina dimata Reno sama seperti cewek lain yang mendekati Reno hanya untuk uang.

Isi inti kontrak pernikahan itu ialah,jika Lina bisa melakukan tugasnya dengan baik sebagai istri pura pura Reno sampai waktu akhir kontrak itu berakhir,maka Reno akan memberinya uang sebesar 700 juta sebagai bonus.

" Ouh atau kau mau bebas selingkuh dengan pria lain disana.Kau taukan kamu tak bisa melakukan itu.Kau pasti sangat tau akan konsekuensinya bukan."

" Iya saya tau pak boss sangat tau sekali.Ok kalo gitu gini aja aku setuju buat pindah rumah kesini tapi bonusnya harus kaka tambah 300 juta gimana."Ucap Lina yang memang menurutnya itu adil untuknya dan untuk Reno.

Reno kaget dengan syarat yang diajukan Lina yang terdengar sangat tak masuk akal untuknya.

" Kamu gila ya 300 kamu minta hanya untuk pindah rumah,kamu itu benar benar ya.Kamu itu istri aku Lina gak semua hal harus kamu ukur dengan uang."

"Hah istri.Kaka itu lupa atau pikun kalo aku itu hanya istri kontraknya kaka.Dan kaka pun pasti tak lupa akan isi dari kontrak itu bukan.Jelas banget kontrak itu sangat tidak menuntungkan untuk ku,aku disana tinggal sendirian dirumah sebesar itu tanpa boleh ad pembantu,aku gak boleh berhubungan dengan siapapun apalagi itu cowok,Sedangkan kaka apa,apa yang semua kaka lakukan itu bebas tak terikat dengan kontrak itu kak.Kakak bebas tapi aku,pernah gak kaka tanya gimana perasaan aku akan semua ketentuan kontrak yang kaka buat seenaknya itu." ucap Lina panjang lebar,entah mengapa dianggap cewek matre oleh Reno itu membuatnya kesal,dan tanpa sadar ia mengeluarkan unek uneknya selama ini pada sang suaminya itu.

Reno terdiam mendengar semua itu.Reno tak percaya jika Lina yang selama ini penurut bisa berkata demikian kepada dirinya.

" Terus kamu maunya apa,kamu mau aku temenin kamu terus gitu.Atau kamu mau aku bebasin cari cowok lain diluar sana yang lebih tajir dari aku dan kamu mau tawarin mereka untuk jadi istri kontrak juga gitu." emosi Reno ikut terpancing mendengar permintaan Lina yang membuatnya kelepasan bicara.

" Inget ini ya ka Reno Sanjaya,yang datang kepada saya untuk kontrak itu memang siapa.Bukankah anda yang ngemis ngemis untuk itu." ucap Lina menantang Reno dengan tatapan tajamnya.Air matanya sungguh tak bisa ia tahan lagi.

" Bila anda tak butuh saya lagi untuk melakukan semua sandiwara ini,saya dengan senang hati menerima itu.Ceraikan saya hari ini juga.Dan untuk uangnya,saya bukan orang yang tak profesional akan itu,saya tidak akan menerima sepeserpun uang dari anda." Lina langsung pergi begitu ia menghabiskan kata katanya.Hatinya sakit mendengar kata kata Reno yang melebelinya dengan perempuan matre,Reno tak tau apapun tentang Lina untuk ia bisa seenaknya bicara demikian.