Ridho tak terima dengan keputusan Rania yang ingin berpisah dengannya. Emosi, marah mengumpal di dada Ridho. Ingin ia beri pelajaran untuk Rania agar tidak semena-mena jadi istri. Ia tak mau berpisah dengan Kinara. Setiap hari ingin Ridho ingin selalu bertemu dengan anak itu. Tak rela kenapa harus di pisah dengan Kinara.
Ridho menunggu Arini menyiapkan sarapan. Arini sudah menyediakan sarapan roti selai nanas dan kopi hitam kesukaan Ridho.
"Sayang, ini sarapannya."
Arini menghidangkan roti di meja. Ridho duduk di ruang makan tapi pikirannya tak di sini. Tangan mengetuk meja, seperti ada yang di pikirkan.
"Ada apa sayang?" tanya Arini. Ia melihat Ridho aneh hari ini. Keningnya berkerut seperti memikirkan sesuatu.
"Nggak apa- apa sayang, makanlah!" perintah Ridho. Tak ingin Arini turut campur apa yang telah di pikirkan.
Ridho sarapan tanpa melihat Arini yang memperhatikan gerak- gerik. Mas Ridho kenapa ya? tanya Arini dalam benaknya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com