webnovel

Introvert vs Ekstrovert

Dia introvet bukan cool. he's not ice Prince. Apa jadi nya jika si introvet yang selalu menjaga jarak dari orang justru suatu ketika ia ditarik paksa dari dunia nya oleh sebuah tawa dan senyuman. saat ia tau semua nya apa kah ia harus berhenti? ia di hadapkan 2 pilihan berjuang atau tidak sama sekali. tapi apa iya mampu? mundur atau maju keduanya sama berat nya. lalu ia harus apa? *** "senyum dong" suara itu terdengar mengintrupsi bersama an dengan jari yang menarik bibir pria itu hingga terbentuk lengkungan di wajah nya. "kan makin ganteng, makin sayang deh!" "kenapa masih suka?" "pengen aja!" jawab ia gamlang. lalu ia mendekat ketelinga nya dan mulai mengeja kata hingga sebuah kalimat meluncur. "nan-ti,...ka-lo.....u-dah ca-pek!" tubuh itu menegak dan hilang di balik pintu. *** Rasa percaya dan Rasa cinta adalah satu kesatuan. biar rasa percaya yang melahirkan cinta... tanpa campur tangan rasa tak suka.. karna ini bukan novel romansa mula benci jadi cinta. {my introvet boy} berhenti lah pura pura bahagia, bahagialah dengan sesungguhnya bersama ku. {my ekstrovert girl}

Desember_01 · Adolescente
Classificações insuficientes
273 Chs

rekless

"Yudistira?!" Aletta's voice sounded surprised and

'What's wrong with him?'_ Both of them thought the same question.

Unlike Aletta who asked where Yudistira's friendly smile had gone, this handsome man actually questioned Aletta's appearance, which seemed a little messy. the friendly smiling face that was always imprinted now, replaced with an annoyed face because he was holding back great anger.

"Yudistira" this time Aletta mumbled faintly.

"to now, let me treat your wound," said Yudistira, pulling Aletta's hand.

Aletta, who was not ready yet, only followed Yudistira's steps with a slight limp, for some reason Yudistra seemed to be in a hurry without a word.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com