Saat akan memberikan nafas buatan untuk yang ke 4 kalinya, pemuda itu terbatuk batuk beberapa kali sebelum akhirnya membuka matanya secara perlahan.
"Ahhh... Akhirnya kau bangun," puji syukur Lucrecia saat melihat mata pemuda itu terbuka.
"Ini dimana?"
"Simpan dulu pertanyaan mu, sekarang aku harus membawa mu berteduh, kau bisa berdiri?"
Selamat membaca
.
.
"Shit!!" Maki Lucrecia sambil melepaskan high heels yang masih melekat di kakinya.
Saat ini Lucrecia sedang berada di dalam mobil yang terparkir di basement mall. Dengan kami nyeri, hati mendongkol karena kesal.
Tangan kirinya mencari cari ponsel, setelah di temukan, ia langsung menghubungi sekretaris tidak bergunanya. Sedangkan tangan kanannya melepas high heels ke kursi penumpang belakang.
"Halo sayang, apa-"
" dimana kamu sialan?" Tanya Lucrecia semakin kesal.
Sebenarnya dimana letak otak pintar sekretaris yang sudah ia bayar mahal mahal itu?.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com