webnovel

Introvert vs Ekstrovert

Dia introvet bukan cool. he's not ice Prince. Apa jadi nya jika si introvet yang selalu menjaga jarak dari orang justru suatu ketika ia ditarik paksa dari dunia nya oleh sebuah tawa dan senyuman. saat ia tau semua nya apa kah ia harus berhenti? ia di hadapkan 2 pilihan berjuang atau tidak sama sekali. tapi apa iya mampu? mundur atau maju keduanya sama berat nya. lalu ia harus apa? *** "senyum dong" suara itu terdengar mengintrupsi bersama an dengan jari yang menarik bibir pria itu hingga terbentuk lengkungan di wajah nya. "kan makin ganteng, makin sayang deh!" "kenapa masih suka?" "pengen aja!" jawab ia gamlang. lalu ia mendekat ketelinga nya dan mulai mengeja kata hingga sebuah kalimat meluncur. "nan-ti,...ka-lo.....u-dah ca-pek!" tubuh itu menegak dan hilang di balik pintu. *** Rasa percaya dan Rasa cinta adalah satu kesatuan. biar rasa percaya yang melahirkan cinta... tanpa campur tangan rasa tak suka.. karna ini bukan novel romansa mula benci jadi cinta. {my introvet boy} berhenti lah pura pura bahagia, bahagialah dengan sesungguhnya bersama ku. {my ekstrovert girl}

Desember_01 · Adolescente
Classificações insuficientes
273 Chs

bagian 50 nasehat

Selamat membaca

.

.

Pagi ini, sedikit berbeda dari pagi sebelum sebelumnya. Hari ini, Sarah selalu tersenyum manis bahkan menyap siapapun yang lewat dengan sapaan ramah, bukan sapaa jahil seperti yang biasa di lakukan oleh gadis itu. Bahkan setelah bel berbunyi sekalipun, Sarah yang duduk di bangkunya masih saja tersenyum sendiri sambil menatap papan tulis.

"kenapa lu?" sapa Menepuk pungung Sarah karena ia melihat Sarah melamun sambil tersenyum, dia khawatir jika temanya kesambet jin bucin.

"ah, Meghan Trainor… ada apa sahabatku?" Sarah membalas ucapa Megan dengan asal asalan. Terlebih nama gadis di sebelahnya bukan Megan Trainor.

" jadi gila ya lu lama lama! emang lu di kasi makan apa sih sama Akira?" kesal melihat Sarah yang masih saja senyum senyum sendiri. Tanpa memperdulikan pertanyaan atau menanggapi pertanyaan yang dilemparkan oleh megan terhadapny. Melihat itu, megan menggelengkan kepalanya merasa salah peranyaan, kemudian dia meralart kembali pertanyaanya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com