"Sebenarnya dia ... Em..." Lurecia tampak ragu mengungkapkan apa yang ada di dalam kepalanya.
"Mama, apakah paman tadi itu adalah_"
tidak akan per-" kalimat pria pelaku pememerkosaan atas putri andre tersebut terhenti, saat mata pensil yang tadi nya di tanah kini menancap di urat nadi nya.
Cresss...
Pensil di cabut, darah memuncrat dari arah lubang mata pensil yang melebar akibat pensil di gerak kan Kekiri dan kakanan.
Pensil sudah berlumuran darah, begitu juga dengan tangan dan wajah Aska.
Aska memungut kertas dan penghapus nya yang sempat terjatuh.
Ia berjalan dengan santai menuju arah andre.
"kau tidak takut melihat kematian?. Itu arti nya kau bisa memberikan nya!"
Andre sempat terdiam lalu ia mengerti. Tujuan nya sudah di wujud kan oleh seorang anak muda. Saat menoleh ke arah belakang Aska sudah tak di tempat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com