webnovel

Introvert vs Ekstrovert

Dia introvet bukan cool. he's not ice Prince. Apa jadi nya jika si introvet yang selalu menjaga jarak dari orang justru suatu ketika ia ditarik paksa dari dunia nya oleh sebuah tawa dan senyuman. saat ia tau semua nya apa kah ia harus berhenti? ia di hadapkan 2 pilihan berjuang atau tidak sama sekali. tapi apa iya mampu? mundur atau maju keduanya sama berat nya. lalu ia harus apa? *** "senyum dong" suara itu terdengar mengintrupsi bersama an dengan jari yang menarik bibir pria itu hingga terbentuk lengkungan di wajah nya. "kan makin ganteng, makin sayang deh!" "kenapa masih suka?" "pengen aja!" jawab ia gamlang. lalu ia mendekat ketelinga nya dan mulai mengeja kata hingga sebuah kalimat meluncur. "nan-ti,...ka-lo.....u-dah ca-pek!" tubuh itu menegak dan hilang di balik pintu. *** Rasa percaya dan Rasa cinta adalah satu kesatuan. biar rasa percaya yang melahirkan cinta... tanpa campur tangan rasa tak suka.. karna ini bukan novel romansa mula benci jadi cinta. {my introvet boy} berhenti lah pura pura bahagia, bahagialah dengan sesungguhnya bersama ku. {my ekstrovert girl}

Desember_01 · Adolescente
Classificações insuficientes
273 Chs

all of me

Selamat membaca

.

.

Beberapa jam setelah kecelakan yang menghebohakan publik, kegiatan sekolah tempat mendiang Helma dan Patrioni bersekolah tetap berjalan seperti biasa. Tidak ada yanng berubah, hanya saja gosip pagi ini lebih heboh dari pada hari biasanya.

Bagaimana tidak heboh, pemberitaan itu megatakan Helma membunuh kekasihnya, lalu melakukan bunuh diri dengan cara menabrakkan mobil ke jurang.

Sekolah hari itu sangat heboh, bahkan sanking hebohnya, para guru melakukan rapat dadakan, sehingga tidak adanya keiatan ajar mengajar.

"Nad, lu kok tiduran aja sih?, tumben lu gak heboh?" sapa seseorang yang sejak tadi mengorol bersama Nethania.

Dia adalah Dian, teman sekelas mereka, yang duduk di depan nethania. Juga ada 1 orang lalinya yang masih mengorol bersama Nethania.

"kantuk, tadi baru tidur jam 4," balas Nadia mmenenggelamkan kembali wajahnya pada lipatan tangan.

"loh kamu begadang? Tumben?" tanya Nethania menimpali jawaban Nadia dengan pertanyaan lainya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com