webnovel

Introvert vs Ekstrovert

Dia introvet bukan cool. he's not ice Prince. Apa jadi nya jika si introvet yang selalu menjaga jarak dari orang justru suatu ketika ia ditarik paksa dari dunia nya oleh sebuah tawa dan senyuman. saat ia tau semua nya apa kah ia harus berhenti? ia di hadapkan 2 pilihan berjuang atau tidak sama sekali. tapi apa iya mampu? mundur atau maju keduanya sama berat nya. lalu ia harus apa? *** "senyum dong" suara itu terdengar mengintrupsi bersama an dengan jari yang menarik bibir pria itu hingga terbentuk lengkungan di wajah nya. "kan makin ganteng, makin sayang deh!" "kenapa masih suka?" "pengen aja!" jawab ia gamlang. lalu ia mendekat ketelinga nya dan mulai mengeja kata hingga sebuah kalimat meluncur. "nan-ti,...ka-lo.....u-dah ca-pek!" tubuh itu menegak dan hilang di balik pintu. *** Rasa percaya dan Rasa cinta adalah satu kesatuan. biar rasa percaya yang melahirkan cinta... tanpa campur tangan rasa tak suka.. karna ini bukan novel romansa mula benci jadi cinta. {my introvet boy} berhenti lah pura pura bahagia, bahagialah dengan sesungguhnya bersama ku. {my ekstrovert girl}

Desember_01 · Adolescente
Classificações insuficientes
273 Chs

85

Aletta woke up from her slumber. she was still wearing her uniform during the student orientation earlier. 'Poor daddy he has to carry me, after all, I'm heavy! '-, Aletta muttered to herself staring at her bedroom door.

She just woke up from her sleep after coming home from the first day of student orientation. Honestly, the activity was quite fun. But for some reason Aletta felt reluctant and still lacked enthusiasm.

Aletta shook off her unfriendly thoughts. She immediately got up from her sleeping position. She walked towards her bedroom door. In a state of gathering consciousness, Aletta lazily opened the door. Then walked to the 1st floor lazily.

"Are you awake?" Aletta heard the greeting as she descended the stairs.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com