webnovel

BAB 9. Ayah steven

Hari berlalu sampai dimana helikopter mendarat di sebuah gedung dan orang yang ada di dalam segera keluar, berjalan menuju tempat dimana tiga orang berdiri.

"Tuan, nonya serta tuan dan nonya besar helikopter yang akan dinaiki kalian ke Pontianak sudah menunggu" kata orang itu.

"Baik Bagas, aku akan berbicara dengan para pekerja di rumah ini dulu" kata orang itu dan ternyata orang itu adalah Bagas pengacara Steven.

"Baik pak saya akan menunggu" kata pak Bagas.

Setelah mengatakan itu satria Langsung ke para pekerja di pulau itu.

"Baik semua saya Satya Djaka Borneo akan pergi ke pulau Kalimantan kembali dan saya ingin menitipkan pulau ini kepada profesor Indra untuk mengelola pulau ini dan membuat teknologi baru agar orang lain tidak dapat memasuki pulau ini dan terima kasih atas pengabdian kalian kepada saya dan saya berjanji akan kesini lagi.

selamat tinggal semua" kata satria menjelaskan bahwa ia akan pergi ke pulau Kalimantan lagi.

Setelah satya mengatakan itu ia berjalan ke helikopter dan diikuti oleh ibu dan ayah satria bersama menantunya.

Mereka masuk lalu satria melihat pulau tersebut dan dia menghela nafas.

"Nak ini pertemuan kita pertama dan semoga engkau menerima aku sebagai ayah mu."

"Tenanglah sayang, anak kita pasti akan menerima kita sebagai orang tuanya" kata ibu Steven.

"Ya aku mengerti sayang" jawab satria.

Helikopter pergi ke pulau Kalimantan dan membutuhkan waktu sekitar tiga jam perjalanan karena pulau itu jauh.

**********

     Di Pontianak.

Steven sedang belajar tentang trading  yang akan ia jalani dan dia sudah sedikit mengerti tentang apa yang namanya trading dan crypto.

Waktu sudah sore dan Steven masih fokus ke komputer, dia juga melihat profit perusahaannya karena dia akan berencana mencari kota kumuh untuk dijadikan pusat dimana kerajaan bisnis Borneo group berada, ya meskipun Steven tidak merintis dari nol.

Tapi dia yakin bisa mengubah dunia dan memajukan perusahaan tersebut sehingga akan menjadi perusahaan terbesar di dunia.

"Akhirnya ketemu juga" raut wajah Steven yang tadinya lesu menjadi senyum senyum, karena dia melihat sebuah tempat yang sangat kotor dimana tempat itu adalah tempat kumuh di pinggiran kota Pontianak.

Saat Steven membaca artikel tersebut dia melihat bahwa kota kumuh itu dikuasai oleh mafia yang dikurung di sel tahanan dan sampai 2025 karena dia terjerat kasus.

"Hmmmm menarik, kalau begitu besok gua temuin orangnya di penjara, tapi sebelum itu gw panggil temen temen dulu" kata steven tersenyum.

saat sudah memanggil mereka, Steven langsung memberikan mereka artikel tentang kota itu dan mereka berkata.

"Elu mau membuat kota kumuh itu menjadi kota yang canggih dengan teknologi?" kata Hendra.

Ya gw mau buat kota kumuh jadi kota yang canggih" kata steven.

"Memangnya elu gak takut mafia di kota itu, kan artikel disitu ditulis ada mafia?" tanya Rama.

"Gak, gw gak takut, orang ketua mafianya di penjara gara-gara kasus, tu ada artikel nya" jawab Steven sambil menunjukan tulisan.

Mereka berempat mengangguk.

"kapan lu mau jenguk tu orang?" tanya Rama.

"Besok gw mau kesana sambil nanya dia kasusnya apa kalau bisa gw mau bebasin dia" kata steven.

" Untuk apa? " tanya Angga.

Dijadiin pengawal" jawab Steven.

Mereka berempat mengangguk dan Steven menanyakan mereka sudah belajar trading dan crypto. mereka berkata sudah dan Steven mengajak mereka untuk membuka trading dan mereka memperkirakan bahwa emas naik karena sedang positif. lalu mereka langsung membeli emas tersebut karena mereka sudah mentransfer uangnya.

Sekitar jam enam malam mereka mendengar suara helikopter sedang mendekat, karena penasaran mereka langsung keluar dan melihat seseorang keluar.

Dan mereka KAGET karena yang keluar itu pak Bagas dan seorang mantan presiden yang menjabat tiga dekade dan setelah itu ia memutuskan pensiun laku membuat perusahaan Borneo grup, satu tahun kemudian dia menghilang dan dikabarkan sudah meninggal

Karena steven terkaget-kaget dan begitu juga keempat temannya, pak Bagas bersama rombongan memutuskan untuk berkata jujur.

"Tuan muda Steven" satu kata keluar dari mulut pak Bagas sambil membungkuk hormat.

Begitu mendengar suara pak bagas steven tersadar dari lamunan nya dan bertanya apa yang terjadi.

"Pak Bagas apa yang terjadi pak, jelaskan" kata steven sambil menunjukan ekspresi kagetnya.

"Begini tuan muda saya tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi dan ayah anda yang akan menjelaskan nya" kata bak Bagas sambil gugup, mendengar kata ' ayah ' itu sedikit membuat penasaran steven.

Steven menoleh ke orang tua itu dan orang tua itu menjelaskan ke Steven.

"Steven kamu sudah besar rupanya, maaf kan ayah dan ibumu yang tidak bisa berada di sisi kamu" kata satya sambil melihat wajah anak nya itu.

"Kamu memang anak aku dan ini ibu mu, disebelah kiri ayah ada kakek dan nenek mu. aku tau kau dan ibu angkat mu hidup kesusahan, itu semua karena aku. aku tau kau mau bertanya banyak hal, tapi boleh kah kami dipersilahkan masuk?" lanjut satya.

"Eee..... Ya ayo ikut aku" kata steven yang terdiam ketika satria menjelaskan dan tersadar ketika orang tua itu menyebut namanya.

Mereka masuk ke dalam rumah, "tak banyak yang berubah ternyata" kata satya.

"Ya kau benar satya tak banyak yang berubah disini" timpal kakek Steven.

Mereka duduk di sofa dan langsung mulai berbicara. "Steven, kamu tahu sudah berapa lama aku mencari mu?" kata satya.

"Belum, karena aku tidak tahu tentang kalian" jawab Steven

"Aku sudah mencari mu 5 tahun dan sekarang aku menemukanmu, aku sangat bersyukur. dan mereka siapa?" tanya pak satya ke teman teman Steven.

"Mereka teman teman ku yang baru satu Minggu, ini Angga, Rama, Hendra, dan Doni" kata steven sambil menunjuk mereka berlima.

"Hallo om, saya hendra."

"Saya Angga."

"Saya Rama"

"Saya Doni"

"Saya Satya, istri saya Laura, ini ibu dan bapak saya Satria dan darma. maaf apakah kalian memiliki orang tua?" tanya satria.

"Tidak om kami tidak memiliki orang tua om, beberapa tahun lalu ayah dan ibu kami meninggal"

"Kalian boleh memanggil kami berdua ayah dan ibu" kata Laura dan mereka berempat mengangguk. Karena bersimpati kepada teman-teman Steven

Mereka bercengkrama tentang bagaimana satria mencari Steven selama ini. satria juga menjelaskan bagaimana awal menghilangnya Steven dari pantauan keluarga.

*****

Paginya setelah semuanya selesai makan mereka berkumpul diruang keluarga dan pak Bagas yang diminta untuk menginap di rumah tersebut.

"Steven setelah semalam selesai pertemuan mengharukan, aku memutuskan akan mengasingkan mu bersama keempat temanmu, karena setelah ini aku akan mengumkan kau adalah anak ku termasuk kalian berempat" kata satya.

Sontak saja hal itu mendapat protes dari Laura ibu dari Steven, "kenapa mereka akan diasing kan, kita saja baru bertemu?" Mereka semua mengangguk, lalu satya menjelaskan kenapa mereka berlima akan diasingkan "mereka berlima perlu latihan ala militer agar dapat menjaga diri, dan mereka juga akan diasingkan dua bulan lagi tenang sayang."

"Baik karena itu maumu aku sebagi ibu juga akan mengizinkan" kata Laura.

Steven melihat jam yang menunjukan jam tujuh pagi dia segera meminta izin ke pada mereka semua dan mengajak Hendra, Doni, Rama, Angga ke ruangan tempat mereka kerja.

Merek segera membungkus handphone dan laptop yang sudah diperbaiki.