"Jadi ini kegiatanmu selama cuti?"
Inggrid terkesiap, secara refleks selang yang dipegangnya mengarah ke orang yang barusan berbicara bersamaan dengan tubuhnya yang berbalik. "Anggi!" Inggrid berseru saat melihat siapa yang berdiri di dekat gerbang.
"Inggriiiid! Apa yang kau lakukan?!" teriak Anggi karena air masih menyembur, menghantam tubuhnya tanpa ampun. Kedua tangannya coba menghalau semprotan air itu susah payah namun percuma. Pada akhirnya ia menyerah, lebih memilih menutupi tubuh bagian depan dengan kedua tangannya.
"Wow, warna yang kontras." kekeh Inggrid saat melihat warna bra Anggi yang mulai tembus pandang.
"Singkirkan selang itu, sialan!" Anggi berteriak marah, mengerucutkan bibirnya kesal.
Anggi memang tidak sempat pulang. Dia langsung datang ke sini setelah jam kantor selesai. Angkutan umum dan jalanan yang macet membuat wajahnya menjadi kucel memang, tapi itu bukan berarti Inggrid bisa memandikannya di depan halaman rumah juga.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com