Craaash!!!
Air hangat menyembur ke luar saat keran diputar ke arah kiri. Mika berdiri tepat di bawah pancuran air, kepalanya menengadah ke atas, menikmati titik-titik air yang jatuh tersebut memijat wajahnya.
Ini hari yang panjang, sangat panjang. Jika ada satu rasa yang dapat Mika gambarkan tentang hari ini, maka itu seperti permen nano-nano. Mika merasa senang, sedih, kesal, dan marah dalam waktu yang sama. Mika merasa senang karena mengetahui sisi lain Inggrid walau itu efek dari alkohol yang menguasainya. Sedih karena mendengar isak tangis wanita ity. Kesal dan marah karena dirinya memiliki egonya yang sangat besar.
"Brengsek!" Mika mengumpat, tangannya baru saja meninju tembok di depannya.
Perasaan kesal kembali datang setiap kali teringat ucapan Inggrid tentang kehidupannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com