Inggrid memijat keningnya. Dia pusing bukan main, matanya sudah ngantuk tapi kakak iparnya seperti belum puas. Ghina bahkan sampai terbangung karena suara Zio. Tapi sialnya sang kakak sama sekali tidak berniat melerai atau membujuk suaminya untuk berhenti mengomel.
"Mulai sekarang aku tidak mau ada kunjungan di malam hari!" tegas Zio, tatapannya mengatakan kalau dia serius dengan ancamannya itu.
Inggrid mengerang, bagaimana bisa?
Mika jelas tidak akan berkunjung ke sini pagi atau siang hari karena jelas pria itu akan bekerja. Satu-satunya kemungkinan hanya malam bisa bertemu dengan Mika.
"Tapi kami tidak melakukan apa pun!" protes Inggrid.
Zio melemparkan tatapan menusuk pada adik iparnya, "Benarkah? Lalu apa maksudmu berada di pangkuannya dengan bibir saling menempel?"
Sial!
Inggrid mulanya ingin kembali protes, namun setelah mendapat serangan telak tersebut nyalinya menjadi ciut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com