Menekan tombol lift, Inggrid seperti diguyur air es saat pintunya terbuka. Di dalam sana ada Mika, pemirsaaah! Dia sendirian. Di mana Anggi?
"Kau tidak ingin masuk?"
"Hah? Oh, ya." Inggrid mengangguk sebelum melangkahkan kakinya ke dalam lift. Atau ... sebenarnya ini adalah keputusan yang salah? Karena beberapa detik kemudian ia merasa tubuhnya didorong hingga membentur dinginnya dinding lift. Inggrid terkesiap saat kedua tangan Mika diletakkan di kedua sisi kepalanya.
Sepasang manik gelap mengurungnya dengan siaga, membuat tenggorokan Inggrid berubah mengering, dan sekarang hatinya sedang berdentum keras bagai bom waktu yang siap meledak.
"Mika, apa yang sedang kau lakukan? Menyingkir dari hadapanku atau semua orang akan melihat kita dan salah paham!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com