"Basah!" Mika menggerutu saat hujan tumpah tanpa aba-aba. Seperti kenangan, dia datang begitu deras walau tidak diminta.
Mereka masih di pemakaman saat milyaran air itu mengamuk. Inggrid sudah berhenti menangis, tapi wanita itu masih enggan beranjak sampai hujan yang mengusir mereka.
"Kau kedinginan?" tanya Mika.
Mobil yang terparkir jauh membuat semuanya memburuk. Tubuh keduanya kuyup bukan main. Mika sengaja melemparkan pandangan ke luar jendela agar mata sialannya berhenti memandang Inggrid. Memandang tubuhnya yang tercetak sempurna dibalik gaun hitam tipis. Memandang material di balik gaun tersebut yang berwarna kontras.
'Berhenti berpikir, otak sialan!' Mika mengomeli sisi dirinya yang brengsek.
"Pakai ini agar tubuhmu lebih hangat." ujar Mika seraya memberikan mantel yang sebelumnya, beruntung karena mantel tersebut ia tinggalkan di dalam mobil.
"Kau juga kedinginan."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com