Inggrid meneguk ludahnya karena ucapan Anggi barusan mengundang rasa penasaran dari teman-teman yang lain. "Anggi—"
"Tiga jam!" desis Anggi, "demi Tuhan, kau berada di dalam sana selama kurang lebih tiga jam. Apa yang kalian bicarakan? Rencana untuk masa depan? Coba membuat project ba— bwi?"
Anggi menatap Inggrid marah karena mulutnya baru saja disumpal dengan sebuah kertas.
"Jangan konyol, Anggi!"
"Mengaku saja dan semua omong kosong ini akan aku tutup rapat." Anggi masih bersemangat untuk memuaskan rasa ingin tahunya.
Menggelengkan kepala. Tidak, Inggrid tidak akan memberikan apa pun karena ... Ia benar-benar tidak mau memenuhi rasa ingin tahu wanita itu. Tidak sedikit pun.
"Anggi, hen—"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com